IPO GoTo Menggoyang Bursa

Year in Review 2022

IPO GoTo Menggoyang Bursa

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 02 Jan 2023 07:00 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock
Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) setahun ini menjadi topik yang hangat setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Walaupun menuju penawaran perdana umum atau IPO itu sempat mengalami berbagai drama.

Dalam catatan detikcom, awalnya rencana IPO sudah mencuat setelah perusahaan itu terbentuk dari Gojek dan Tokopedia. Maka saat itu lahirlah GoTo. Perusahaan membuka masa penawaran awal alias periode bookbuilding pada 15 Maret 2022.

Inilah dimulainya drama IPO pada GoTo. Awalnya masa penawaran awal itu berakhir pada 22 Maret, tetapi mundur sampai 24 Maret 2022. Saat itu, dalam keterangan resminya, GoTo mengatakan pengunduran jadwal ini dilakukan dalam rangka memberikan waktu tambahan untuk pembelian saham gotong royong GoTo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perpanjangan itupun berdampak pada jadwal keseluruhan IPO GoTo. Penawaran umum yang tadinya dilakukan pada 29-31 Maret mundur menjadi 1 April sampai dengan 5 April 2022.

Rencana awal saham perdana GoTo sendiri ditawarkan dengan harga Rp 316 hingga Rp 346 per saham. Adapun target dana yang diraih dari IPO ini sebesar-besarnya Rp 17,99 triliun. Nilai itu dari saham yang dijual GoTo sebanyak 52 miliar saham seri A. Jumlah ini mewakili sebanyak-banyaknya 4,35% modal yang ditempat dan disetor penuh.

ADVERTISEMENT

Setelah mengalami sedikit kemunduran jadwal, IPO GoTo akhirnya dimulai pada tanggal 1 sampai 7 April 2022. Sementara itu, pencatatan saham di papan utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan akan dilakukan pada 11 April 2022. Berbagai perubahan harga dan target saham yang dijual berubah.

Harga IPO GoTo juga ditetapkan di batas atas kisaran, yaitu Rp 338 per saham. GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A. Rinciannya, saham sebanyak itu merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham treasuri untuk opsi penjatahan lebih.

Dengan penjualan saham tersebut, GoTo menargetkan mendapatkan dana segar yang akan dikantongi GoTo dari IPO mencapai Rp 15,8 triliun (US$1,1 miliar). IPO GoTo pun disebut-sebut menjadi terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini. Kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar).

Perjalanan saham GoTo setelah IPO tak berjalan mulus. Memang pada hari pertama IPO, harga saham GoTo menguat 18% menembus level Rp 400. Sayangnya situasi itu hanya terjadi sehari.

Sehari setelah resmi melantai di BEI, harga saham GoTo pada 12 April malah masuk zona merah. Harga saham emiten tersebut tercatat turun 4,71% dari awalnya sempat melejit pada pembukaan perdagangan. Saham GoTo saat itu turun ke harga Rp 364.

Dalam sepekan setelah IPO, saham GoTo tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tanggal 13 dan 14 April saja, hanya naik ke angka Rp 374 menjadi Rp 376.

Belum selesai, detikcom mencoba merinci penurunan saham GoTo. Pada 21 April saham GoTo sempat dibuka kembali ke harga IPO yakni Rp 338. Kemudian naik sedikit pada penutupan menjadi Rp 340. Beberapa hari kemudian pun saham perusahaan tersebut malah semakin menurun di bawah harga IPO. Sempat anjlok hingga menjadi Rp 312 dan Rp 300.

Bersambung ke halaman berikutnya.

Memasuki bulan berikutnya Mei 2022, saham GoTo mengalami tekanan. Harganya sempat menurun hingga Rp 190. Kemudian pada tanggal 25 Mei, saham unicorn itu melonjak lagi menjadi Rp 304.

Pada awal bulan di Juni 2022, saham GoTo akhirnya dibuka kembali ke atas harga IPO. Mengutip data RTI, Kamis (6/2/2022), pada jeda siang perdagangan saham GOTO naik 36 poin atau 11,8% ke level Rp 340.

Pekan depannya saham emiten dengan kode saham GOTO itu melesat 3% ke posisi Rp 412 pada awal perdagangan Rabu (15/6/2022). Saham GOTO bahkan sempat naik ke angka Rp 416 dan membawanya ke level tertinggi sepanjang sejarah sejak mencatatkan sahamnya di BEI.

Lagi-lagi tak bertahan lama, pada Oktober 2022 ada fenomena menarik. Investor asing terus mengakumulasi (net buy) saham perusahaan platform digital terbesar dan terintegrasi ini di harga rendah. Aksi beli ini bahkan terjadi ketika investor asing melepas banyak posisi di pasar (net sell) pada periode yang sama.

Mengutip data RTI, saat itu harga saham GoTo di kisaran Rp 244. Investor asing diketahui melakukan pembelian dengan catatan net buy sebesar Rp64,93 miliar terhadap saham GOTO pada sepanjang pekan lalu. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari foreign net buy pekan sebelumnya senilai Rp25,73 miliar.

Pada bulan Oktober itu juga, diumumkan bahwa saham GoTo akan dibuka pada 30 November 2022. Sementara perdagangannya akan berlangsung pada 1 Desember 2022.

Tanggal 30 November, harga saham perusahaan anjlok mencapai Rp 151. Kemudian semakin anjlok lagi ketika lock up atau penguncian dibuka kembali. Saham GoTo malah anjlok makin dalam ke angka Rp 141.

Pekan berikutnya, saham GoTo anjlok lagi sampai mentok hingga auto reject bawah (ARB). Saham GOTO turun Rp 9 atau 6,82% ke level Rp 123. Hari berikutnya pun juga menurun pada pembukaan yakni menjadi Rp 115, bahkan sempat Rp 107.

Penurunan harga saham perusahaan hingga mengalami auto reject bawah (ARB) terjadi selama sepekan di awal Desember 2022. Bos besar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengakui penurunan saham pada perusahaannya itu.

Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Cao mengatakan banyak faktor yang merupakan di luar kendali perusahaan. Faktor penyebab penurunan saham disebut mulai dari kondisi makro ekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan.

Dia juga mengakui berakhirnya periode lock up saham GOTO pada 30 November 2022 kemarin juga turut menambah beban saham perusahaan. Sebab para investor jumbo sebelum IPO sudah bisa merealisasikan keuntungannya dengan menjual saham perusahaan.

Meski begitu, pihaknya mengatakan perusahaan tetap akan fokus mendorong kinerja perusahaan melalui produk-produk ada. Efisiensi juga akan dilakukan untuk mempercepat perusahaan mendapatkan profit atau laba meningkat.

Di akhir pekan perdagangan Jumat (9/12), pada pagi hari dibuka sudah turun 7 poin atau sebesar 7,0% ke level Rp 93 dari posisi sebelumnya Rp 100. Kemudian hari berikutnya juga turun menjadi Rp 87. Tercatat oleh detikcom, harga saham GoTo betah di bawah Rp 100 selama sepekan lalu.

Untuk awal pekan kemarin, masih di bawah Rp 100. Belum ada kenaikan, apa lagi mencapai ke harga saat IPO Rp 338. Pada Senin (26/12) saham GoTo dibuka Rp 86 turun dari hari sebelumnya Rp 87. Hari berikutnya malah semakin turun ke angka Rp 82. Namun belakangan saham GoTo mulai menanjak naik cukup tinggi pada hari Selasa (27/12) dan ditutup mendekati Rp 100 yakni Rp 91.

Download report Year in Review 2022 di sini.


Hide Ads