Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kondisi perekonomian dunia pada 2022 merupakan yang brutal bagi pasar saham global. Kebrutalan itu terlihat dari kapitalisasi pasar yang hilang US$ 30 triliun di Amerika Serikat (AS).
"Kondisi perekonomian dunia digambarkan sebagai sangat brutal kalau dilihat dari sisi capital market. Seluruh dunia kehilangan valuasi, terutama di Amerika Serikat US$ 30 triliun kapitalisasi pasar hilang karena gejolak 2022. Ini adalah terburuk sejak 2008 di AS," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa (3/1/2023).
Indonesia, kata Sri Mulyani, patut disyukuri dan dijaga karena kondisinya lebih baik dibandingkan negara lain. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2022 masih meningkat 4,1% dengan kapitalisasi pasar hampir mencapai Rp 9.500 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menggambarkan Indonesia memiliki tren dan resiliensi yang sangat baik. Hal yang patut kita syukuri dan harus kita jaga," tuturnya.
Meski begitu, Sri Mulyani menyebut tantangan 2023 kemungkinan masih sama beratnya dengan 2022. Banyak lembaga internasional merevisi pertumbuhan ekonomi banyak negara ke bawah.
Kondisi perekonomian global pada 2023 diprediksi semakin lemah disebabkan oleh semakin ketatnya kebijakan moneter, sempitnya ruang fiskal, serta masih terjadinya disrupsi pasokan.
"Ke depan tantangan ekonomi memang akan diwarnai dengan suasana yang mirip 2022 di berbagai belahan dunia," tuturnya.
Simak video 'Sri Mulyani Cerita soal 'Setan dan Tuyul' yang Menggoda Untuk Korupsi':