Bos BI Yakin Rupiah Bakal Makin Berotot!

ADVERTISEMENT

Bos BI Yakin Rupiah Bakal Makin Berotot!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 12:03 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wrjiyo
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wrjiyo (istimewa/BI)
Jakarta -

Nilai tukar rupiah disebut akan terus mengalami penguatan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini hal itu karena melihat ada faktor fundamental.

Dia menyebut, penguatan juga akan didorong karena pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi rendah, neraca pembayaran yang surplus hingga prospek ekonomi yang baik.

"Itu mendasarkan keyakinan kami bahwa rupiah akan menguat setelah gejolak global ini semakin mereda," kata dia dalam acara Laporan transparansi dan Akuntabilitas BI, Senin (30/1/2023).

Berdasarkan data terakhir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) saat ini Rp 14.978 per 27 Januari 2023. Lalu dari data Reuters dolar AS tercatat Rp 14.967. Untuk pergerakan harian Rp 14.980 hingga Rp 14.983.

Perry menyebutkan rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, dimana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18% secara point to point dan 1,20% secara rerata dibandingkan dengan level Desember 2022.

Penguatan Rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina (2,08% ytd), Malaysia (2,04% ytd), dan India (1,83% ytd).

"Penguatan tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda," ujar dia.

Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan Rupiah terus menguat sejalan prospek ekonomi yang semakin baik dan karenanya akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut.

Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan operasi moneter valas, termasuk implementasi instrumen berupa term deposit (TD) valas dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT