Tunggu Restu Pemerintah, BUMN Minat Tambah Saham di Vale

ADVERTISEMENT

Tunggu Restu Pemerintah, BUMN Minat Tambah Saham di Vale

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 03 Feb 2023 17:31 WIB
Aktivitas pertambangan di PT Vale Indonesia Tbk.
Foto: (dok. PT Vale Indonesia Tbk)
Jakarta -

BUMN akan mengikuti arahan pemerintah untuk menambah kepemilikan saham pada PT Vale Indonesia Tbk. Jika pemerintah memberi restu, BUMN akan menambah kepemilikan saham.

"Kalau pemerintah memang, kita pengin masuk, kita akan masuk karena kita serius untuk hilirisasi," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Arya sendiri menyebut, Holding BUMN Pertambangan MIND ID berminat untuk menambah saham di Vale.

"Iyalah minat lah, masa nggak minat, menaikkan saham nya MIND ID di Vale, pasti minat, karena kita kan fokus di hilirisasi," katanya.

Arya menambahkan, pihaknya berminat dan berharap harga yang ditawarkan cocok. "Kita berminat, mudah-mudahan harga cocok," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap, perusahaan pelat merah akan berperan dalam divestasi saham Vale Indonesia. Dia mengatakan, hal itu sebagaimana terjadi pada PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Jadi sudah ada ratas bersama Bapak Presiden dipimpin langsung, ada Menteri ESDM, ada saya ada Menko Marinvest, ada Menkeu, ada Menko Ekonomi, ada Menteri Investasi bahwa divestasi Vale, BUMN akan berperan seperti dulu Freeport," katanya pada 2 Januari 2023 lalu.

Vale sendiri wajib mendivestasikan sahamnya sebesar 51% sebagai syarat untuk memperpanjang kontraknya di Indonesia, dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Vale sudah mendivestasikan sahamnya sebesar 20% kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID.

Menurut Erick, Vale merupakan bagian penting karena merupakan produsen nikel. "Vale menjadi bagian penting buat kita, karena kenapa, Indonesia salah satu negara yang memproduksi nikel," katanya.

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun porsi kepemilikan saham Vale Indonesia yakni 20% PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), 43,79% Vale Canada Limited, 15,03% Sumitomo Metal Mining Co Ltd, dan 21,18% publik.



Simak Video "Puluhan Orang Lemas dan Pingsan Berdesakan di Bursa Kerja Batam"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT