Presiden Direktur NSS Teguh Patriawan mengatakan, jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
"Harga saham NSS yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp 122 sampai Rp 190 per saham," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).
IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) pada 17-22 Februari 2023. "Dana segar yang berpotensi diraup NSS antara Rp 435,32 miliar sampai dengan Rp 677,96 miliar," katanya.
Teguh mengatakan, bersamaan dengan IPO saham NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I atau sebanyak 8,82% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan.
Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 182 hingga Rp 285 per saham. Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS sebesar Rp 324,709 miliar sampai dengan Rp 508,473 miliar.
Menurut Teguh, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru dan modal kerja entitas anak.
Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan, yaitu PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40%, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) mendapatkan sebesar 47% untuk kebutuhan biaya belanja modal guna melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.
Sisa dana IPO sebesar 10,6% akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.
Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal. Saham dan waran NSS bernominal Rp 50 per saham itu akan dicatatkan di BEI pada 10 Maret 2023.
"Kami berharap, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO pada 28 Februari 2023," katanya. (acd/dna)