Bagi Dividen Rp7,3 T, BNI Optimistis Kinerja Makin Positif di 2023

ADVERTISEMENT

Bagi Dividen Rp7,3 T, BNI Optimistis Kinerja Makin Positif di 2023

Sukma Nur - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2023 10:41 WIB
BNI
Foto: BNI-Dirut Royke Tumilaar, Wadirut Adi Sulistyowati, Direktur Finance Novita Widya Anggraini, Direktur Risk Management David Pirzada usai RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Buku 2022, pada Rabu (15/3). Dalam RUPS tersebut, BNI melakukan pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total RP 7,32 triliun.

Pada RUPS ini, disetujui pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Sigit Widyawan sebagai Komisaris Independen BNI dan Robertus Billitea sebagai Komisaris BNI.

"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Kamis (16/3/2023).

Adapun susunan Anggota Dewan Komisaris BNI yang disetujui dalam RUPS adalah sebagai berikut:

- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,

- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,

- Komisaris Independen Asmawi Syam,

- Komisaris Independen Sigit Widyawan,

- Komisaris Independen Septian Hario Seto,

- Komisaris Independen Iman Sugema,

- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,

- Komisaris Askolani,

- Komisaris Fadlansyah Lubis,

- Komisaris Susyanto, dan

- Komisaris Robertus Billitea

Adapun susunan Anggota Direksi Perseroan menjadi:

- Direktur Utama Royke Tumilaar,

- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,

- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,

- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,

- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,

- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,

- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,

- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,

- Direktur Network & Services Ronny Venir,

- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,

- Direktur Risk Management David Pirzada, dan

- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.

Selain itu, BNI menyetujui pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total RP 7,32 triliun. Nilai tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp 2,72 triliun.

Nilai dividen per lembar saham juga ditetapkan menjadi Rp 392,78. Harga ini naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 146. Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dividen yield yang optimal pada shareholder.

Dengan perhitungan komposisi saham milik pemerintah sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp 4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara. Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Royke mengatakan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun di 2022.

"Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3% di Desember 2022, sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar," katanya.

Ia melanjutkan pihaknya optimis dalam meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Sebab secara umum, tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan dengan masih berlanjutnya isu geopolitik, perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global. Inflasi pun diperkirakan melandai ke 3,8% setelah meredanya dampak kenaikan harga BBM ke inflasi konsumen. Stabilnya ekonomi domestik ini tentunya akan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat bagi perbankan.

"Dengan mempertimbangkan prospek dan potensi bisnis serta kondisi makro ekonomi, perseroan tetap optimis pertumbuhan kinerja akan positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023," sambungnya.

Royke pun mengutarakan tahun ini perseroan telah menyusun rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama berupa pertumbuhan kredit hingga 10,0%, dengan NPL Gross kurang dari 2,5% di penghujung 2023.

Target pertumbuhan neraca yang berkualitas tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap profitabilitas perseroan, sehingga NIM diproyeksikan berada di atas 4,8% dan ROE di kisaran 15,7% - 16%. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, perseroan mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Perseroan juga mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect. Inovasi ini bertujuan untuk menjadi top-of-mind transactional bank bagi nasabah.

Tak hanya itu, perseroan juga gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse. Hal ini dilakukan dalam rangka memperluas ekosistem bisnis dan meningkatkan customer experience.

Perseroan juga fokus pada peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan Fee Based Income (FBI) yang sustain sekaligus meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential banking.

"Tentunya kami juga akan melanjutkan transformasi human capital, culture, dan operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Kami juga memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global serta terus mengoptimalkan sinergi BNI Group dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak," tandasnya.



Simak Video "Semifinal BNI Sirnas B 2023 Batam: Sejumlah Unggulan Berebut Tiket Final"
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT