Gagal dengan Borneo, Bumi Teruskan Jual Anak Usaha
Senin, 28 Agu 2006 13:50 WIB
Jakarta - Meski penjualan anak usaha dengan PT Borneo Lumbung Energi gagal, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tetap menjual anak usahanya dengan jumlah saham yang lebih kecil. BUMI mengaku saat ini sudah ada 3 investor yang berminat meski belum ada tenggat waktu yang jelas terhadap pelaksanaan transaksinya."Kita bisa cepat tapi jual murah, tapi yang kita inginkan adalah strategic partner. Kita tidak menentukan deadline selama belum ada penawaran yang bagus," kata Direktur Utama BUMI Ary S. Hudaya melalui telepon saat dihubungi wartawan, Senin (28/8/2006).Menurutnya, setelah gagal menjual anak usaha kepada PT Borneo Lumbung Energi, BUMI akan melepas saham minoritas anak usaha ke pembeli strategis yang cocok dengan bisnis batubara perseroan. Saham minoritas yang akan dilepas sekitar 20 persen dari saham anak usaha BUMI."Strategic partner harus menambah value untuk kita dan menambah market share," ujar Ary.Ary mengatakan tidak tertutup kemungkinan bagi Borneo untuk kembali memasukkan penawaran.Rencananya dana hasil penjualan saham minoritas akan digunakan untuk membayar dividen interim, meneruskan rencana merger dan melakukan buyback. Namun belum jelas besaran dividen yang akan dibagikan perseroan dari penjualan saham minoritas. Sebelumnya BUMI menjanjikan dividen maksimum Rp 190 per saham.BUMI juga akan melakukan penilaian ulang untuk melakukan merger. Penilaian ulang akan dilakukan berdasarkan aset yang dimiliki perseroan.Saat ini BUMI memiliki pangsa pasar sebesar 9 persen dari pasar batu bara dunia. BUMI menargetkan pertumbuhan usaha sebesar 10-15 persen tahun ini."Itu tanpa adanya strategic partner, diharapkan kalau ada strategic partner bisa lebih," katanya.Rencananya BUMI akan melakukan paparan publik Selasa besok (29/8/2006) untuk menjelaskan pembatalan divestasi dan rencana selanjutnya. Suspensi BUMI yang diberikan otoritas Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak 25 Agustus 2006, juga baru akan dicabut setelah BEJ menilai paparan publik cukup jelas.BUMI batal menjual lima anak usahanya yaitu Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, PT Indocoal Kalsel Resources, PT Indocoal Kaltim Resources, dan Indocoal Resources (Cayman) Limited.Penjualan senilai US$ 3,25 miliar kepada PT Borneo Lumbung Energi gagal, karena negosiasi kedua pihak buntu.
(ir/)