Mengintip Peluang Bisnis Emiten Pupuk Sepanjang 2023

Mengintip Peluang Bisnis Emiten Pupuk Sepanjang 2023

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 29 Mar 2023 03:21 WIB
Produksi Pupuk SMAF
Foto: (istimewa)
Jakarta -

Industri pupuk nasional bisa dibilang masih punya peluang besar untuk terus ditingkatkan.

Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan masih ada ketimpangan antara kebutuhan pupuk secara nasional dengan kemampuan produksi di dalam negeri.

Kebutuhan pupuk mencapai 24 juta ton dalam setahun, sedangkan kemampuan produksi hanya sampai 14 juta ton saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantangan ini dijawab pelaku industri dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Salah satunya seperti dilakukan emiten pupuk, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yang kembali menjalin kerja sama dengan EuroChem, perusahaan bahan kimia pertanian untuk mengamankan pengadaan bahan baku pupuk selama tahun 2023.

"Strategi pengamanan bahan baku untuk tahun 2023 adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi kondisi global yang masih dalam pemulihan dan tren permintaan pupuk yang masih sangat tinggi hingga saat ini. Diharapkan melalui upaya-upaya tersebut, fokus kami pada jasa perkebunan yang terintegrasi dapat segera terwujud yang akan memberikan better profit, better cashflow dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder," ungkap Direktur Utama Perseroan, Yahya Taufik dalam keterangan resmi, Rabu (29/3/2023).

ADVERTISEMENT

Kinerja positif SAMF tercermin lewat raihan keuntungan yang makin menebal. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan dan maraknya bisnis pupuk sepanjang tahun 2022, pencapaian penjualan SAMF menembus Rp 3,68 triliun, jauh melampaui target penjualan Rp 2,88 triliun, atau mencatatkan kenaikan pertumbuhan penjualan sekitar 99% dibandingkan penjualan tahun 2021 sebesar Rp 1,85 triliun.

Capaian total produksi SAMF di tahun 2022, dikarenakan perusahaan mampu memastikan kehandalan pabrik, jaminan pasokan bahan baku, dan kehandalan distribusi baik dari sisi bahan baku maupun produk di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Sehingga diharapkan, dengan adanya kepastian bahan baku pupuk, maka proses produksi akan berjalan lancar, dan kami mampu memenuhi permintaan pupuk selama tahun 2023 yang terus mengalami peningkatan signifikan. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan dan maraknya bisnis pupuk yang kian moncer, di tahun 2023 SAMF menargetkan pertumbuhan penjualan naik sekitar 20% yaitu menjadi Rp 4,4 triliun," ujar Yahya Taufik.

(dna/dna)

Hide Ads