Satu Lagi Calon Emiten Teknologi Siap Melantai di Bursa, Intip Prospek Bisnisnya

Satu Lagi Calon Emiten Teknologi Siap Melantai di Bursa, Intip Prospek Bisnisnya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 30 Mar 2023 07:57 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,07% atau 3,04 poin ke level 4.497,91 pada perdagangan Rabu (18/11/2015). Sementara HP Analytics mengemukakan indeks MSCI Asia Pacific dibuka menguat pagi tadi, didorong oleh penguatan pada saham di bursa Jepang. Mata uang yen melemah terhadap dolar menjelang pertemuan bank sentral Jepang (BOJ). Para investor juga menanti hasil minutes dari the Fed yang akan dirilis hari ini. IHSG hari  diperkirakan bergerak di kisaran 4.4534.545, Rabu (18/11/2015). Rachman Haryanto/detikcom.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

PT Era Digital Media Tbk (EDM) yang merupakan induk usaha PT Era Awan Digital (Eranyacloud) menggelar public expose pada Hari Rabu, 29 Maret 2023 untuk memperkenalkan prospek bisnis, kinerja keuangan dan rencana bisnis Perseroan berkaitan dengan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) Perseroan di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama PT Era Digital Media Tbk Yunika Rima, mengatakan, lewat IPO pihaknya dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia.

EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebanyakbanyaknya sebesar Rp 75 miliar sampai dengan Rp 82,5 miliar. Yunika menambahkan, pihaknya
akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20% dan akan digunakan untuk investasi pada PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80% dari total
dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun investasi di PT Era Awan Digital akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya melakukan penambahan kapasitas server untuk pengembangan dan inovasi produk baru yakni Graphic Processing Unit (GPU) on cloud, Content Delivery Network (CDN), dan Object Storage," ujar Direktur PT Era Digital Media sekaligus CEO Eranyacloud Shaane Harjani.

Berdasarkan proyeksi yang dikeluarkan perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp 39,3 Triliun pada tahun 2025. Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud.

ADVERTISEMENT

Hal ini dikarenakan, teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan. Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy).

Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud.

"Kami melihat bahwa EDM selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game dan OTT religi yang di distribusikan oleh Perusahaan telekomunikasi, dimana hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra dari EDM, selain itu EDM sebagai penyedia layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik. Sebagaimana kita ketahui, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat hal ini juga tentunya akan meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tingg," ujar Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas Achdiarini Siwiwardhani.

"Di sisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk kedepannya," sambung dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa menyatakan, pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.

"Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa," tutup Nyoman.

EDM sendiri didirikan sejak tahun 2015 oleh Shaane Harjani. Shaane telah mengawali karirnya sebagai promotor musik dan berhasil membawa musisi internasional seperti Justin Bieber, Jason Mraz, dan Westlife melalui Marygops yang didirikannya tahun 2010. Ketertarikannya akan berbisnis dan melihat peluang di industri digital yang berkembang pesat, Shaane membangun EDM di tahun 2015 dan Eranyacloud di tahun 2020.

Saat ini, EDM telah mengantongi surat praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 24 Maret 2023. Perseroan akan membuka kesempatan bookbuilding (penawaran awal saham) bagi calon investor sejak tanggal 28-31 Maret 2023.


Hide Ads