Tahun 2022 menjadi tahun yang begitu menantang bagi pasar Amerika Serikat (AS). Sebab negara tersebut sepanjang 2022 ekonominya tengah mengalami guncangan.
Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) merupakan salah satu perusahaan yang menggarap pasar di AS. Perusahaan mengakui 2022 menjadi tahun yang menantang.
Mengutip dari Laporan Keuangan Audit Perseroan tahun 2022, PMMP masih mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 190,7 juta, meningkat sebesar 8,5% secara YoY dari sebelumnya sebesar US$ 175,8 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebaliknya laba Kotor Perseroan tahun ini menurun menjadi US$ 34,9 juta dari pencapaian tahun lalu sebesar US$ 40,8 juta. PMMP juga mampu mencetak laba operasi sebesar US$ 12,9 juta pada tahun 2022, menurun dari pencapaian laba operasi Perseroan tahun 2021 sebesar US$ 19,3 juta.
Selanjutnya, PMMP juga mampu mencatatkan Laba Bersih sebesar US$ 7,5 juta selama tahun 2022, juga menurun jika dibandingkan dengan pencapaian laba bersih Perseroan tahun 2021 sebesar US$ 9,2 juta.
Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo menyampaikan selama tahun 2022, di tengah tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat, yang notabene merupakan pasar utama Perseroan, Perseroan masih mampu meningkatkan penjualan nya tahun ini, yang didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi Perseroan dengan mulai beroperasinya pabrik teranyar Perseroan, yakni pabrik ke-8.
Namun, selama semester II tahun 2022, adanya kenaikan harga raw material menyebabkan penurunan cukup signifikan pada Laba Kotor Perseroan akibatnya meningkatnya harga pokok penjualan Perseroan.
Martinus namun juga menambahkan, kendati demikian Perseroan tetap konsisten fokus untuk meningkatkan porsi penjualan produk Value Added Shrimp.
"Tahun 2022, kami berhasil meningkatkan porsi penjualan produk Value Added Shrimp. Porsi penjualan Value Added Shrimp kami per tahun 2022, telah berhasil mencapai 30,7% dari total penjualan kami. Pencapaian ini lebih tinggi daripada pencapaian tahun lalu dimana, porsi penjualan Value Added Shrimp hanya mencapai 22% dari total penjualan tahun 2021. Jika dibandingkan secara YoY, volume penjualan Value Added Shrimp meningkat sekitar 28,9% secara YoY," jelas Martin.
Berdasarkan keterangan pers Perseroan, total penjualan Value Added Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 56,1 juta, meningkat sebesar 47,1% YoY dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 38,1 juta. Selanjutnya, total penjualan Raw Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 44,7 juta, meningkat sebesar 12,9% YoY dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 39,6 juta. Sebaliknya, total penjualan Cooked Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 89,9 juta, menurun 8,3% YoY dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 98,1 juta.
Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan Christian Jonathan Sutanto, menyampaikan penurunan profitabilitas Perseroan terutama di laba kotor Perseroan memang disebabkan oleh melonjaknya harga udang mentah sebagai raw material utama Perseroan.
"Selama semester II tahun 2022 peningkatan harga raw material, yang disebabkan demand yang meningkat selama akhir tahun. Untuk beban operasi sendiri sudah mulai beranjak normal dibandingkan tahun 2021 dimana terdapat kenaikan signifikan pada beban angkut logistik akibat kelangkaan kontainer. Beban angkut logistik Perseroan pun dapat menurun menjadi US$ 16,1 juta dari US$ 17,1 juta walaupun penjualan Perseroan tahun ini meningkat" jelas Christian.
Namun, Christian menambahkan bahwa untuk tahun 2023, Perseroan optimis mampu mengembalikan meningkatkan profitabilitas Perseroan. "Selain dengan terus menambah porsi penjualan Value Added Shrimp, harga raw material mulai beranjak normal dan menurun sehingga mampu meningkatkan kembali profitabilitas Perseroan ke depannya" tambah Christian.
Di sisi lain, total aset Perseroan pada 2022 naik menjadi US$ 298 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar US$ 269 juta. Total ekuitas Perseroan juga meningkat menjadi US$ 81,3 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar US$ 73,7 juta. Total liabilitas PMMP juga meningkat menjadi US$ 216 juta pada akhir 2022 dari posisi akhir 2021 sebesar US$ 195 juta.
(das/das)