PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat laba bersih Rp 309,20 miliar pada tahun 2022. Laba perusahaan naik dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 185,32 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/4/2023), hal itu membuat laba per saham naik menjadi Rp 115 per saham dari tahun sebelumnya Rp 69 per saham.
Laba bersih itu berbanding terbalik dari sisi pendapatan. Pendapatan perusahaan tercatat mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar Rp 1,84 triliun menjadi Rp 1,26 triliun.
Sementara, beban pajak final turun dari Rp 39,55 miliar menjadi Rp 24,11 miliar. Kemudian tercatat pendapatan bersih perusahaan di tahun 2022 sebesar Rp 1,24 triliun, atau turun dari sebelumnya Rp 1,80 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan perusahaan turun dari Rp 1,15 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 595,23 miliar di 2022.
Sementara dalam keterangannya disebutkan, pendapatan perusahaan didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial.
CEO Lippo Cikarang, Rudy Halim mengatakan, dalam hal kontribusi pendapatan, penjualan dari rumah hunian dan apartemen masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 41% dari total pendapatan di 2022, di mana penjualan rumah hunian mendominasi sebesar 31% dari total pendapatan atau senilai Rp 397 miliar.
"Sebelumnya pada tahun 2021 pendapatan didominasi oleh apartemen dengan proporsi 51% dari total pendapatan," jelasnya.
Dikatakan, dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan dapat meningkat menjadi 53% dari 37% pada tahun lalu.
(acd/dna)