Ramalan Laju Saham Anak Usaha Pertamina yang Baru IPO

Ramalan Laju Saham Anak Usaha Pertamina yang Baru IPO

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 14 Apr 2023 10:55 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sejak pertama melantai di pasar modal, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) cukup menarik perhatian. Pergerakan saham dari anak usaha Pertamina ini bisa dibilang masih kurang menggembirakan.

Namun PGEO diperkirakan akan tetap mencetak pertumbuhan kinerja yang kuat ke depan menyusul potensi bisnis perseroan yang sejalan dengan semangat ekonomi global untuk perbaikan iklim.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai investor asing yang masih dalam posisi net buy ke pasar saham Indonesia, akan tetap mencari perusahaan yang memiliki performa keuangan baik, terutama yang memiliki bisnis yang terbatas seperti PGEO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seiring dengan tekanan kenaikan bunga the Fed yang tidak sekuat sebelumnya, pasar negara berkembang yang memiliki solid fundamental background seperti Indonesia menjadi menarik di mata investor global," ujar Myrdal dikutip Jumat (14/4/2023).

Selain itu dengan kondisi geografis Indonesia, Myrdal menilai, PGEO berpotensi sangat besar untuk terus berekspansi. Belum lagi potensi bisnis carbon credit yang juga cukup besar ke depannya.

ADVERTISEMENT

"Itu semua dapat menjaga sustainabilitas perseroan dalam mencetak profit dengan pertumbuhan yang kuat ke depan," kata Myrdal.

Sementara, Bahana Sekuritas dalam risetnya belum lama ini menyematkan rekomendasi beli terhadap saham PGEO dengan target harga Rp 1,090. Hal itu tak lepas dari proyeksi stabilnya pertumbuhan pendapatan perseroan mulai tahun ini hingga 2025 sebesar 7,5% secara rata-rata tahunan (CAGR).

Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya dan Fransiska Sepriana dalam risetnya menyebutkan PGEO merupakan perusahaan renewable energy terbesar di bursa saham Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27 triliun dan kapasitas terpasang sebanyak 672 megawatt.

Sementara, jika digabungkan dengan joint operating contracts sebanyak 1,205MW, PGEO bahkan menjadi perusahaan geothermal terbesar di Indonesia maupun global dengan total kapasitas 1,877 megawatt.

Sebagai pemasok energi listrik ke PLN dengan rata-rata periode kontrak lebih dari 20 tahun, PGEO diyakini akan dapat mencatat kinerja stabil, tulis analis Bahana tersebut. Mereka memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih PGEO sebesar 7.3% per tahun dalam kurun waktu 2023-2025 dengan kenaikan rata-rata harga jual setidaknya 2% pertahun.

Saham PGEO sempat mencatat kenaikan yang berarti pekan ini pada Selasa 11 April 2023 yang ditutup menguat 13% ke level 695 rupiah dibandingkan posisi awal pekan pada harga Rp 675. Harga saham kembali menguat pada kamis sehingga mencatat kenaikan 17% dalam sepekan ini.

(das/das)

Hide Ads