Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat 49 perusahaan yang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Dalam catatan BEI, didominasi perusahaan sektor consumer cyclicals.
IPO sendiri merupakan proses perusahaan yang akan menawarkan saham perdana ke khalayak. Adapun proses yang harus ditempuh perusahaan di antaranya mendaftar ke OJK hingga melakukan penawaran harga saham ke investor.
Sementara untuk tahun ini sendiri sampai 14 April 2023, BEI mencatat ada 31 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal. Dana yang dihimpun mencapai Rp 22,7 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut klasifikasi perusahaan yang berada di pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:
- Lima perusahaan dengan aset kecil yakni di bawah Rp 50 miliar
- 28 perusahaan dengan aset skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar.
- 16 Perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar
Dari 49 perusahaan yang antre melakukan IPO, terdiri dari berbagai sektor yakni sebagai berikut ini:
- 10 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
- 7 Perusahaan dari sektor technology
- 6 Perusahaan dari sektor basic materials
- 6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
- 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate
- 3 Perusahaan dari sektor industrials
- 2 Perusahaan dari sektor energy
- 2 Perusahaan dari sektor financials
- 2 Perusahaan dari sektor infrastructures
- 1 Perusahaan dari sektor healthcare
BEI juga telah menerbitkan 27 emisi dari 25 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 31 triliun. Selain itu, sampai dengan 14 April 2023 terdapat 33 emisi dari 28 penerbit EBUS yang terdiri dari berbagai klasifikasi sektor.
Pertama sebanyak 18 perusahaan dari sektor finansial, kedua 6 perusahaan sektor industri, kemudian 3 perusahaan sektor energi, 4 perusahaan sektor infrastruktur, dan 1 perusahaan sektor transportasi logistik.
Selain itu BEI juga jumlah korporasi yang akan melakukan right issue atau penambahan saham baru. BEI mencatat ada 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue.
Sementara hingga 14 April 2023, tercatat ada 14 perusahaan yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 14,2 Triliun.
(ada/das)