Dapat Cap Positif dari Lembaga Asing, Anak Usaha Pertamina Pede Makin Seksi di Mata Investor

Dapat Cap Positif dari Lembaga Asing, Anak Usaha Pertamina Pede Makin Seksi di Mata Investor

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 24 Apr 2023 13:34 WIB
Melihat Aktivitas si PLTP Kamojang Milik PGE

Dua Pekerja tengah melakukan pengecekan sumur KMJ-51 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017). PT PGE Area Kamojang mengoperasikan 92 sumur, untuk memasok uap bagi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit 1 sampai 5, dengan total kapasitas listrik terpasang 235 MW. Grandyos Zafna/detikcom

-.  PLTP Kamojang Unit 4 dan 5  dengan kapasitas 2x35MW beroperasi pada pertengahn tahun 2015, merupakan pilot project PT Pertamina Geothermal Energy, dalam mengoperasikan PLTP secara total project. Total project yakni pengerjaan proyek mulai dari tahapan eksplorasi dan pengembangan lapangan uap, hingga pembangunan dan pengoperasian PLTP untuk kemudian dijual dlm bentuk listrik.

-. PLTP Kamojang mulai di uji coba pada tahun 1978  dan mulai beroperasi pada tahun 1983.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Dua lembaga pemeringkat kredit internasional, Moody's dan Fitch Ratings, menilai bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memiliki proyeksi proyeksi positif di masa depan.

Dalam laporan terbarunya, Moody's menetapkan peringkat jangka panjang untuk PGEO di level Baa3. Peringkat ini mencerminkan posisi standalone profil kredit perusahaan, yang notabene satu tingkat di bawah PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha, yang berada di level Baa2 stabil.

Sementara Fitch Ratings menetapkan peringkat penerbitan default mata uang asing jangka panjang oleh PGEO sebagai BBB dengan outlook stabil. Peringkat yang sama ini diberikan juga oleh Fitch untuk obligasi hijau (green bond) yang tengah siap diterbitkan oleh PGEO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepercayaan dari dua lembaga pemeringkat kredit internasional ini direspons secara positif oleh manajemen PGEO. Corporate Secretary PGEO Muhammad Baron menyatakan sinyal positif ini menandakan bahwa fundamental bisnis PGEO sangat menjanjikan bagi para investor asing.

"Penilaian ini menjadi stimulus yang baik terhadap upaya kami yang sedang melakukan strategi green financing buat ekspansi bisnis dalam mengoptimalkan potensi panas bumi yang ada di negeri ini," kata Baron dikutip Senin (22/4/2023).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan laporan Moody's, kepemilikan saham dari Pertamina Group secara tidak langsung hingga 75% terhadap PGEO, dinilai menjadi penyokong yang cukup saat perusahaan berada pada tekanan (times of stress).

Untuk profil kredit mandiri Ba1yang disematkan Moody's kepada PGEO dapat mencerminkan positioning perusahaan di tengah persaingan industri, sebagai salah satu produsen listrik panas bumi independen terkemuka di Indonesia.

PGEO sendiri akan menerbitkan surat utabg green bonds sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 6 triliun. Bunga yang ditetapkan sebesar 5,15% per tahun dan jatuh tempo pada 2028.

Perseroan telah menandatangani Purchase Agreement pada 20 April 2023 dengan Australia and New Zealand Banking Group Limited, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Mandiri Securities Pte. Ltd., MUFG Securities Asia Limited Singapore Branch, SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited and United Overseas Bank Limited selaku Initial Purchasers, Joint Global Coordinators dan Joint Bookrunners (JBR).

Lihat juga Video: Tinjau Rest Area Tol Semarang-Solo, Menteri ESDM Pastikan Stok BBM Aman

[Gambas:Video 20detik]



(das/dna)

Hide Ads