Krisis Perbankan di AS Hantui Pergerakan IHSG yang Ambles 1,21%

Krisis Perbankan di AS Hantui Pergerakan IHSG yang Ambles 1,21%

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2023 15:24 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I siang ini tercatat anjlok 1,21%. Penurunannya 83,98 poin ke angka 6.831,735. Angka itu turun dari pembukaan sebesar 6.915,71.

Ekonom & Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo, mengungkap pelemahan IHSG siang ini terjadi karena investor tengah menantikan hasil pertemuan bank sentral pada pekan ini. Pertemuan itu akan dilakukan untuk memutuskan kenaikan atau penurunan suku bunga.

"Saat ini memang indeks masih memiliki ruang koreksi, ada beberapa indikator, yang menjadi perhatian menjelang rilis bank sentral menentukan bagaimana ekspektasi dari tren suku bunga Amerika Serikat di pasar," jelasnya kepada detikcom, Selasa (2/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, terlalu tingginya indeks Nikkei 225 juga menjadi sentimen pasar. Ia memprediksi pada pekan ini level IHSG akan menurun ke angka 6.780.

"Jepang sendiri Nikkei mencapai level tertinggi kurang lebih 15 bulan terakhir itu mencerminkan, level yang cukup tinggi. Kondisi itu kombinasi dengan pengumuman jelang bank sentral disertai dengan kinerja regional Asia yang cukup tinggi. Target indeks untuk hari ini minggu pekan ini masih akan mengalami pelemahan menuju level 6.780. dari angka 6.827," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun, menurutnya isu Amerika Serikat (AS) terancam gagal bayar utang bukan menjadi penyebab utama IHSG mengalami penurunan. Karena menurutnya, isu tersebut sudah mencuat di minggu-minggu sebelumnya.

"Sebenarnya, AS gagal bayar itu mencuat sudah pada minggu-minggu yang lalu, seperti kita lihat Nasdaq kemudian Dow Jones itu sudah mengalami koreksi mengenai gagal bayar itu. Sekarang yang menjadi perhatian bagaimana keputusan dari The Fed jelang rapat bank sentral, apakah ada satu tindakan strategis dari The Fed untuk menghadapi sentimen negatif pasar dengan kondisi suku bunga AS saat ini," lanjutnya.

Sementara Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan penyebab utama dari anjloknya IHSG pada sesi I siang ini karena ramainya isu AS yang terancam gagal bayar utang pada Juni 2023. Apa lagi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga sudah mewanti-wanti akan kegagalan bayar itu.

"Yang menarik dari perdagangan hari ini secara eksternal pertama tentang kemungkinan AS mengalami gagal bayar. Kongres sendiri akan melakukan pertemuan dengan pemerintah untuk membahas mengenai batas atas untuk pinjaman di luar negeri," katanya.

Selain itu, penantian pasar akan suku bunga yang akan diumumkan The Fed juga menjadi sentimen yang mendorong IHSG mengalami koreksi. Para investor menurutnya tengah fokus pada keputusan The Fed yang diprediksi akan melakukan kenaikan suku bunga.

"Kemungkinan besar bank sentral akan menaikkan suku bunga. Tetapi setelah itu fokus dari investor tetap pada utang AS yang akan jatuh tempo pada Juni ini," lanjutnya.

Sentimen di dalam negeri sendiri, kenaikan inflasi yang menurut catatannya jauh dari prediksi. Inflasi April 2023, naik sebesar 0,33% secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan 4,33% (year on year/yoy).

"Rupanya prediksi inflasi lebih tinggi, dibandingkan ekspektasi di bulan puasa. (Penyebab kenaikan inflasi) karena memasuki bulan puasa ini kebutuhan-kebutuhan pokok mengalami kenaikan dan berpengaruh pada inflasi," tutupnya.

(ada/das)

Hide Ads