Meski Hari Ini Anjlok, IHSG Diramal Masih Bisa Tembus 7.100 Bulan Depan

Meski Hari Ini Anjlok, IHSG Diramal Masih Bisa Tembus 7.100 Bulan Depan

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2023 17:11 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami kenaikan, usai penurunan pekan ini. Analis memprediksi IHSG akan naik level 7.100 pada bulan depan.

"Kalau ke arah 7.000 angka yang target tinggi itu di angka 7.100 jadi bukan 7.000. Hal itu mungkin terjadi terutama pada pertengahan tahun ini, iya betul (Juni-Juli)," kata Ekonom & Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo kepada detikcom, Selasa (2/5/2023).

Sementara pekan ini, pelemahan IHSG masih akan berlanjut dan penurunannya hingga ke level 6.780. Hal itu didorong karena pasar tengah menunggu hasil keputusan Bank Sentral AS The Fed yang akan mengumumkan suku bunga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target indeks untuk hari ini, pekan ini masih akan mengalami pelemahan menuju level 6.780. dari angka 6.827," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, juga mengatakan IHSG bisa naik ke angka 7.000, tetapi setelah ada pengumuman dari bank sentral mengenai suku bunga.

ADVERTISEMENT

"IHSG naik ke angka 7.000 bisa, kemungkinan besar IHSG akan mengalami kenaikan setelah bank sentral mengumumkan menaikan suku bunga, selain itu ada pernyataan bagaimana situasi pasar menurut bank sentral ke depan," tuturnya.

Sementara pelemahan IHSG, menurut Ibrahim terjadi karena karena ramainya isu AS terancam gagal bayar utang. Apa lagi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga sudah mewanti-wanti akan kegagalan bayar itu.

"Yang menarik dari perdagangan hari ini secara eksternal pertama tentang kemungkinan AS mengalami gagal bayar. Kongres sendiri akan melakukan pertemuan dengan pemerintah untuk membahas mengenai batas atas untuk pinjaman di luar negeri," pungkasnya.

(ada/das)

Hide Ads