Medco Bangun PLTP Sarula Tahun Depan
Kamis, 07 Sep 2006 14:57 WIB
Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatra Utara tahun 2007. Investasi yang ditanamkan untuk proyek ini sebesar US$ 200 juta."Sekarang sudah mau tandatangan agreement-nya dengan PLN. Kalau semua proses sudah selesai kita harapkan cepat. Pembangunan mungkin baru tahun depan," kata Andy Karamoy, Corporate Secretary Medco di Hotel Ritz Carlton, Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/9/2006).Rencananya Medco akan membangun terlebih dulu PLTP dengan pasokan listrik100 MW dari target 300 MW yang direncanakan. Untuk pembangunan ini Medco bekerjasama dengan perusahaan asing dari Jepang dan Amerika. "Medco itu dalam konsorsium, yang lainnya Itochu Jepang dan perusahaan geothermal ternama dari Amrik, Ormat," tukasnya.Dituturkan Andy, Medco memang sengaja menggandeng dua perusahaan asing itu karena mereka belum memiliki pengalaman di geothermal. "Medco kan pemain migas untuk masuk ke geothermal harus dengan partner yang berpengalaman, seperti Ormat dan Itochu," tuturnya.Medco sengaja tidak ikut dalam tender mega proyek 10 ribu MW karena saat ini sudah menangani proyek PLTU batubara di Tanjung Jati B dengan daya 1.200 MW.BiofuelAndy juga menjelaskan, saat ini Medco telah masuk ke dalam bisnis biofuelkhususnya bioethanol. Pabriknya yang berlokasi di Lampung saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 60 ribu kilo liter atau sekitar 20 ribu barel per harinya.Selain itu juga melalui Medco Agro sudah memproduksi kecil-kecilan untuk bio diesel. "Kita punya kebun sawit sejak 91 di Kalteng seluas 25 ribu hektar. Sekarang biodiselnya kita sudah produksi kecil-kecilanan, tapi dipakai sendiri," ujarnya.Saat ini untuk produksi minyak dan gas Medco menargetkan sebesar 80 ribu barel minyak per hari yang akan dipertahankan hingga akhir tahun 2006. Target produksi itu antara lain 60 ribu barel minyak dan 20 ribu barel gas.Produksi minyak sebesar itu termasuk dari pengeboran Medco yang berada di Oman, Libya dan Amerika. "Oman start Agustus. Di Oman sudah berproduksi menambah 18 ribu barel perhari. Jadinya kurang lebih totalnya jadi 80 barel per hari. Ini sudah termasuk di Amerika," katanya.Menurutnya, Medco akan mempertahankan bisnis pengeboran minyak karenabisnis ini masih dinilai bagus. "Pemegang saham memutuskan untuk tetap di bisnis ini," ujarnya.Mengenai tender 41 lapangan migas di Indonesia yang dibuka akhir Agustuslalu Andy menyatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi. "Belum tahu kita mau ikut apa tidak," ujarnya.Ditanya soal rencana akuisisi untuk menambah produksi? Andy belum dapatmenanggapi hal itu. "Saya gak bisa katakan akan ada lagi atau tidak, tapi Medco harus mem-balance antara eksplorasi dengan produksi," ujarnya.
(ir/ir)