Unilever Indonesia melaporkan kinerja keuangannya di kuartal 1 (Q1) 2023 yang mencerminkan kinerja positif perusahaan. Salah satunya terlihat dari profitabilitas yang meningkat dibanding kuartal tiga dan empat tahun lalu.
"Profitabilitas kami pada kuartal pertama tahun ini juga meningkat dibandingkan kuartal tiga dan empat tahun lalu," ungkap Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti dalam keterangan tertulis, Senin (8/5/2023).
Dalam konferensi pers yang berlangsung Rabu (19/4) lalu, Ira mengungkapkan adanya progres baik yang mencerminkan strategi Unilever Indonesia berhasil diterapkan. Ia mengatakan Gross Margin di Q1 2023 kembali ke posisi yang cukup kuat setelah mengalami penurunan di 2 quarter terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kembali ke posisi yang cukup kuat. Lebih kuat dibandingkan Q1 tahun lalu bahkan. Kita operate 49,3% (gross margin) paling tinggi dibandingkan 7 quarter terakhir," jelasnya.
Selain itu, profitabilitas Unilever Indonesia juga terlihat dari angka Earning Per Share (EPS)-nya yang meningkat dibandingkan Q3 dan Q4 2022, yakni di angka Rp 37/share kali ini.
Lebih lanjut, Ira menuturkan di Q1 2023 ini pihaknya mencatat penjualan bersih sebesar Rp 10,6 triliun dan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun. Pihaknya juga berhasil meningkatkan pangsa pasar dalam tiga bulan terakhir.
Ia mengatakan 11 dari 15 kategori produknya secara efektif meraih share yang lebih baik di tengah ketatnya persaingan. Beberapa kategori yang dimaksud antara lain skin cleansing (perawatan kulit), kecap, oral care (perawatan gigi dan mulut), sup stock (kaldu) dan fabric solutions (pelembut pakaian).
Ira menyebutkan kinerja Q1 2023 ini mencakup fundamental yang lebih kuat di jalur General Trade (GT) dan Modern Trade (MT); core brands yang menawarkan manfaat yang lebih unggul; portofolio yang solid di semua segmen; dan peningkatan daya saing di MT.
"Meskipun prospek makro menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, kami melihat bahwa pertumbuhan pasar melambat pada kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan kuartal ketiga dan keempat tahun 2022," ungkapnya.
"Hal yang menjadi kunci adalah memastikan bahwa kami bergerak ke arah yang tepat. Pangsa pasar kami yang meningkat merupakan indikator yang menjanjikan, bahwa kelima prioritas strategis Perusahaan adalah langkah yang tepat untuk mendorong daya saing dan mengamankan pertumbuhan jangka panjang," imbuhnya.
Sebagai informasi, lima prioritas strategis yang secara konsisten diimplementasikan oleh Unilever Indonesia untuk mendorong pertumbuhan antara lain
- Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama
- Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment
- Memperkuat kepemimpinan di channel utama (General Trade dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce)
- Penerapan E-Everything di semua lini bisnis
- Tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan profitabilitas tersebut, Unilever Indonesia tak hanya konsisten menerapkan lima prioritas strategis. Namun juga memperkuat portofolio di segmen premium maupun value. Pihaknya juga berinovasi memperkuat fundamental bisnis melalui eksekusi yang lebih baik dan telah menunjukkan perkembangan positif di Distributive Trade (DT) maupun Modern Trade (MT).
Dengan sederet capaian tersebut, Ira meyakini pihaknya mampu mempertahankan pertumbuhan yang kompetitif di kuartal-kuartal mendatang.
"Kami sangat optimis menghadapi sisa tahun 2023 dan seterusnya. Tantangan pasti akan ada, tetapi kami siap dengan visi dan strategi yang jelas untuk mendorong pertumbuhan yang kompetitif, menguntungkan, konsisten, dan bertanggung jawab," tegas Ira.
"Kami fokus untuk memastikan eksekusi terbaik dari strategi yang telah ditetapkan, sambil terus berinvestasi pada karyawan, produk, brand, dan teknologi kami untuk tetap menjadi yang terdepan," tandasnya.
(ncm/ega)