IPO Amman Mineral Jumbo Rp 12,9 Triliun, Uangnya buat Apa?

IPO Amman Mineral Jumbo Rp 12,9 Triliun, Uangnya buat Apa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 02 Jun 2023 23:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Amman Mineral Internasional Tbk mengumumkan rencana Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) yang akan dilakukan oleh Perseroan pada bulan Juni tahun ini.

Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.

Dia menyebutkan pengembangan usaha Amman, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alexander memaparkan bahwa saat ini anak usaha Amman, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang.

ADVERTISEMENT

"Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," kata dia dalam siaran pers, Jumat (2/5/2023).

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki Perseroan adalah biaya produksi yang rendah. Data dari Wood Mackenzie menunjukkan bahwa C1 cash cost1 Amman merupakan salah satu yang terendah jika dibandingkan perusahaan tambang tembaga lain di dunia.

Hal ini dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, hingga memecahkan rekor historis dan bahkan standar global.

Berikan Nilai Tambah Amman melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Industri(AMIN) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Dia menyebut smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat (dengan konsentrasi 98,0%). Lalu untuk Pemurnian Logam Mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian emas 99,9%), 55 ton perak batangan (dengan kemurnian perak 99,9%), dan logam mulia lainnya. Smelter ini dibangun sebagai upaya Perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. "Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, Perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia," papar Alexander.

Sekadar informasi, Struktur Penawaran Umum Saham Amman Minneral dalam proses IPO sebanyak-banyaknya sebesar 7.287.520.000 saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 125 setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat, dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 1.650 hingga Rp 1.775 per saham.

Adapun target dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang dihimpun dari masyarakat yaitu sebanyak-banyaknya sebesar Rp 12,9 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha.

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai hari ini 31 Mei 2023 hingga 16 Juni 2023. Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni - 3 Juli 2023. Rencananya, Amman akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN.

Untuk rencana aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).

(das/das)

Hide Ads