Bapepam Setujui Merger Nusantara Infrastructure
Kamis, 14 Sep 2006 13:01 WIB
Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengabulkan permintaan merger PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) dengan perusahaan konstruksi milik Aksa Mahmud, ipar dari Wapres Jusuf Kalla, PT Nusantara Konstruksi Indonesia (NKI)."Setelah dilakukan penelaahan, tidak diperlukan tambahan informasi lain. Dengan demikian pernyataan penggabungan usaha tersebut menjadi efektif," kata Ketua Bapepam Fuad Rahmany, dalam pengumumannya, Kamis (14/9/2006).PT Nusantara Infrastructure Tbk yang dulunya bernama PT Metamedia Technologies Tbk (META) setelah merger akan menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan dan jasa yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur.Sementara NKI yang melebur ke NI, dengan disetujui merger itu akan bubar tanpa proses likuidasi terlebih dahulu.Perusahaan hasil penggabungan akan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada 26 September 2006. Merger dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan NI. Sejak tahun 2003 kinerja keuangan NI tidak menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba yang memadai sebagai perusahaan terbuka.Akibatnya NI tidak dapat melunasi pembelian surat utang yang dibelinya dari town hall limited. Dengan kondisi seperti itu menyulitkan NI untuk bersaing dengan kompetitor dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Dengan masuknya NKI maka kinerja NI diharapkan membaik.NKI adalah payung dari sejumlah perusahaan Aksa Mahmud dalam bendera Bosowa. Dengan merger ini, Bosowa melakukan backdoor listing di BEJ.NKI merupakan induk usaha dari PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Bintaro Serpong Damai (BSD).. Terkait penggabungan usaha juga akan dilakukan konversi saham. Setiap 1 lembar saham NKI setara dengan 10.909,393 lembar saham perusahaan baru, sedangkan 1 saham perseroan memiliki nilai yang sama di perusahaan hasil merger.NI dimiliki sahamnya oleh PT Galang Nusantara sebanyak 65,6 persen, Lim Chai Chu 7,2 persen, Goh Howa Ming 7,2 persen dan sisanya 20 persen dimiliki publik. Sampai akhir tahun 2005 perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 2,34 miliar.Sedangkan komposisi pemegang saham NKI dimiliki oleh PT Bosowa Trading International 90,03 persen, PT Bosowa Utama 6,42 persen, PT Tuju Wali Amanat 3,5 persen, Aminuddin 0,04 persen dan Syamsul Bahri 0,01 persen. Tahun lalu NKI mencatat laba bersih 13,535 miliar.
(ir/)