.webp)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan perombakan direksi. Melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Direktur Utama anak usaha PT Pertamina itu diganti.
Posisi Direktur Utama emiten berkode saham PGEO yang tadinya dijabat oleh Ahmad Yuniarto digantikan Julfi Hadi. Kemudian, perusahaan juga melakukan penggantian Direktur Operasi yang awalnya dijabat Eko Agung Bramantyo digantikan oleh Ahmad Yani. RUPST juga menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.
Dalam RUPST, pemegang saham PGE juga menyetujui penggunaan laba bersih yaitu untuk dividen sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun (kurs Rp 14.800) serta laba ditahan sebesar US$ 27,32 juta atau sekitar Rp 404 miliar.
Total dividen tersebut termasuk dividen interim sebesar US$ 70 juta atau sekitar Rp 1,03 triliun yang telah dibayarkan pada 27 Januari 2023 serta dividen tambahan sebesar US$ 30 juta atau sekitar Rp 444 miliar yang akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya pada tanggal pencatatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil RUPST ini meningkatkan optimisme kami terhadap pertumbuhan Perseroan secara positif dan konsisten. Ke depan, Perseroan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga pertumbuhan bisnis serta mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia," ujar Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah dalam keterangannya, Selasa (6/6/2023).
Berikut ini susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina Geothermal Energy yang baru:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama/Independen : Sarman Simanjorang
Komisaris Independen : Sujit S. Parhar
Komisaris : Dannif Danusaputro
Komisaris : Harris
Susunan Direksi
Direktur Utama : Julfi Hadi
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan : Rachmat Hidajat
Direktur Operasi : Ahmad Yani
Direktur Keuangan : Nelwin Aldriansyah
