Delta Dunia Mau Terbitkan Surat Utang Rp 7,4 T, Uangnya buat Apa?

Delta Dunia Mau Terbitkan Surat Utang Rp 7,4 T, Uangnya buat Apa?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 12 Jun 2023 13:38 WIB
Ilustrasi orang kaya.
Ilustrasi Dolar AS - Foto: Mackenzie Marco/ Unsplash
Jakarta -

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Delta Dunia Makmur Tbk Tahun Buku 2022 dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda utama yakni pemaparan Laporan Keuangan Tahun Buku 2022, persetujuan pembagian dividen, perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, serta persetujuan Perseroan dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan Delta Dunia Group, untuk menerbitkan Surat Utang berdenominasi Dolar Amerika Serikat sebagai alternatif pembiayaan.

Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengatakan, perusahaan berhasil mencatat kinerja positif di sepanjang 2022 lalu dan mencatatkan pendapatan (revenue) signifikan sebesar US$ 1,554 miliar atau sekitar Rp 23,115 triliun, meningkat 71% dari 2021. Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar US$ 29 juta atau sekitar Rp 431,3 miliar.

Ronald menambahkan, dalam RUPS ini Perseroan berkomitmen menyetujui penggunaan sebagian laba bersih Perseroan tahun buku 2022 untuk pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar total US$ 7,15 juta atau sekitar Rp 106,3 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delta Dunia Group telah membayarkan dividen interim sebesar US$ 5,15 juta atau sekitar Rp 76,6 miliar kepada pemegang saham pada tanggal 30 Desember 2022. Sebesar US$ 2 juta sisanya, atau sekitar Rp 29,7 miliar, akan dibayarkan dalam bentuk dividen tunai final dengan jadwal yang akan diumumkan di situs web Bursa Efek Indonesia dan Delta Dunia Group.

Sementara itu, sisa laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk Perseroan sejumlah US$ 21,5 juta atau sekitar Rp 319 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat permodalan Perseroan.

ADVERTISEMENT

RUPS juga menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan dengan mengangkat Dian Sofia Andyasuri dan Sorimuda Pulungan sebagai Direktur Perseroan. RUPS juga menyepakati pengangkatan kembali beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang telah berakhir masa jabatannya.

RUPS juga menyetujui rencana Perseroan dan/atau PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan Delta Dunia Group, untuk menerbitkan Surat Utang berdenominasi Dolar Amerika Serikat guna memperoleh alternatif pembiayaan. Surat Utang ini nantinya akan ditawarkan kepada investor-investor di luar wilayah Republik Indonesia, dengan jumlah maksimal sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,43 triliun.

Tingkat bunga maksimal Surat Utang tersebut sebesar 12% per tahun. Jatuh tempo Surat Utang maksimal di 2029.

"Rencana penerbitan Surat Utang bertujuan untuk terus memperkuat kondisi keuangan serta kegiatan usaha BUMA. Struktur pembiayaan baru yang memiliki syarat dan kondisi yang lebih menguntungkan, akan memberikan fleksibilitas lebih untuk mengelola likuiditas dan arus kas Perusahaan, demi pengembangan kegiatan usaha," ujar Ronald.

Simak juga Video 'Utang yang Capai Rp 7.773 T, Sri Mulyani Pede RI Mampu Bayar':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/eds)

Hide Ads