Dituding Poles Laporan Keuangan, Ini Kata Bos Waskita

Dituding Poles Laporan Keuangan, Ini Kata Bos Waskita

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 20 Jun 2023 15:09 WIB
Gedung Waskita Karya
Foto: Dok. Waskita Karya Tbk
Jakarta -

Laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah jadi sorotan karena ada dugaan dipoles. Sejumlah kejanggalan dalam laporan keuangan pun telah diungkap Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Direktur Utama Waskita Karya Mursyid mengatakan, laporan keuangan perusahaan tengah dicek ulang. Mursyid sendiri baru diangkat menjadi orang nomor satu Waskita pada 25 Mei 2023 lalu, menggantikan Destiawan Soewardjono yang tersangkut kasus korupsi.

"Dicek ulang," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi manajemen baru, kata dia, terpenting saat ini ialah perusahaan bekerja dengan baik ke depannya serta mengikuti arahan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN.

"Kalau manajemen sekarang yang penting lihatnya bekerja ke depannya dengan baik, dan mengikuti sesuai arahan dari kementerian," katanya.

ADVERTISEMENT

SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan, pihaknya akan terus mengikuti arahan dari Kementerian BUMN untuk melakukan perbaikan ke depannya, transparan dan melakukan penguatan tata kelola perusahaan yang baik.

"Iya kita diminta untuk bisa konsisten dalam menerapkan transformasi bisnis ke depannya, terutama penguatan GCG seperti itu," kataya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan tentang kejanggalan yang terjadi dalam laporan keuangan Waskita Karya. Pria yang akrab disapa Tiko itu menilai, laporan keuangan perusahaan tidak sesuai dengan kondisi faktanya.

Pada 2017-2018, perusahaan mencatatkan laba yang sangat tinggi hingga Rp 4,6 triliun, tapi arus kas negatif Rp 19 triliun.

"Pada waktu labanya tinggi itu, cash flow-nya negatif Rp 19 triliun. Jadi ini aneh bahwa, cash flow-nya memang ada tambahan investasi besar sekali. Jadi kita melihat ini ada cash flow operasionalnya negatif, dan ada cash flow dari investment yang besar sekali. Jadi ini yang sedang kita kaji," jelas Tiko dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (19/6).

(acd/rrd)

Hide Ads