PT Kredit Rating Indonesia (KRI) resmi menjadi anggota Association of Credit Rating Agencies in Asia atau biasa disebut ACRAA. ACRAA merupakan wadah bagi Credit Rating Agency di seluruh Asia untuk bertukar pengetahuan, pengalaman dan keahlian.
Tidak hanya itu, Bersama dengan Asian Development Bank (ADB), ACRAA juga aktif dalam mempromosikan pengembangan pasar modal di Asia dan investasi cross-border untuk seluruh regional melalui pelatihan maupun diskusi dan tukar informasi. Dengan menjadi anggota ACRAA, KRI dapat semakin meningkatkan perannya dalam industri pasar modal di Indonesia dengan kompetensi yang tinggi.
"Indonesia itu salah satu negara emerging market terbesar di dunia, potensi penerbitan surat hutangnya pun juga besar, di tahun ini saja diramalkan akan penerbitan surat hutang akan mencapai sekitar Rp 150 triliun. Oleh karenanya, dibutuhkan pula Lembaga pemeringkatan yang reliable. Nah, dengan bergabungnya kita dengan ACRAA ini, maka KRI dapat memenuhi kualifikasi tersebut, yaitu Lembaga pemeringkat yang trusted dan reliable," ujar Direktur Utama KRI, Syaiful Adrian dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi peran Lembaga Pemeringkat di Indonesia adalah untuk menilai kemampuan perusahaan membayar kewajibannya secara tepat waktu
Diakui sebagai anggota Asosiasi yang merupakan bagian dari Asian Development Bank ini, juga memberikan keuntungan bagi KRI dalam meningkatkan reputasi bisnisnya di antara pelaku pasar modal.
Per Mei 2023, perusahaan yang memperoleh ijin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Juli 2019 ini telah melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 70 perusahaan di lebih dari 20 sektor industri baik sektor keuangan (financial institution) maupun sektor korporasi.
"Bergabungnya KRI menjadi salah satu anggota ACRAA merupakan milestone yang akan mendukung KRI dalam mencapai target untuk memberikan pemeringkatan kepada 80 perusahaan di tahun 2023 ini," ujar Direktur Pemeringkat KRI Martha Diana Boeky.
(das/das)