Arti Spekulasi Umum dan Dalam Ekonomi, Contoh, Bedanya dengan Investasi

Arti Spekulasi Umum dan Dalam Ekonomi, Contoh, Bedanya dengan Investasi

Maryam Mazaya - detikFinance
Minggu, 23 Jul 2023 05:02 WIB
Ilustrasi chart pattern saham.
Ilustrasi spekulasi saham. Foto: Getty Images/iStockphoto/Grafissimo
Jakarta -

Spekulasi adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris speculation. Dikutip dari Cambridge Dictionary, spekulasi adalah menebak-nebak informasi atau jawaban atas pertanyaan tanpa kebenaran yang dapat diyakini.

Kata spekulasi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk ekonomi. artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai definisi dari spekulasi, contoh, serta perbedaannya dengan investasi. Untuk kamu yang ingin mengetahuinya, yuk simak artikel berikut.

Arti Spekulasi Secara Umum

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, spekulasi berarti pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan. Makna spekulasi kurang lebih sama dengan membuat perkiraan, kemungkinan, dan oportunis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dalam bahasa Inggris, kata spekulasi bisa jadi berakar juga dalam bahasa Latin. Dikutip dari tesis Pengembangan Bahan Ajar Integrasi Leksikon Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia Berbasis Media Komunikasi Elektronik dari UMS, akar kata tersebut adalah speculasi atau especular. Penyebutan kata spekulasi berbeda di tiap bahasa, namun artinya kurang lebih sama.

Arti Spekulasi Secara Ekonomi

Dalam ekonomi, arti spekulasi adalah membeli aset atau komoditas lain dengan harapan harga naik di kemudian hari. Barang tersebut kemudian dijual sesuai kenaikan yang sedang terjadi. Perbedaan harga pembelian dan penjualan diharapkan bisa memberi keuntungan.

ADVERTISEMENT

Sayangnya, tidak ada informasi yang kebenarannya bisa diyakini 100 persen terkait kenaikan harga aset. Spekulasi dalam ekonomi berkaitan dengan untung-untungan atau oportunis. Tidak jarang spekulasi justru mendatangkan kerugian bagi pelakunya.

Mengutip dari buku Harta vs Aset - Kaya atau Makmur Pilih Mana karya Budi Yuniarsa, tujuan spekulasi adalah menghasilkan keuntungan akibat fluktuasi harga di masa depan. Misalnya dalam perdagangan atau kontrak berjangka pendek.

Contoh Spekulasi

Salah satu contoh yang umum dalam dunia investasi adalah spekulasi saham di pasar saham. Seorang spekulan mungkin membeli saham dari perusahaan tertentu dengan harapan harga saham tersebut akan naik dalam waktu dekat.

Jika prediksinya terbukti benar, ia dapat menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi dan meraup keuntungan. Namun, jika prediksinya salah, ia berisiko kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan.

Contoh spekulasi lainnya kenaikan harga komoditas akibat kabar tingkat ekonomi yang makin baik. Isu ini biasanya selalu 'dimakan' pelaku pasar sehingga harga naik tinggi, sebelum pengumuman kenaikan gaji, tunjangan, atau upah lain.

Jenis-jenis Spekulan

Dijelaskan dalam laman Navi, spekulan merupakan pelaku yang terlibat dalam investasi spekulatif. Terdapat dua jenis spekulan yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Spekulan Bullish

Spekulan jenis ini mengharapkan harga dari instrumen yang mereka beli akan meningkat atau naik dalam waktu tertentu. Namun, spekulan ini melakukan tanpa pertimbangan apapun dan hanya menggunakan instingnya saja.

2. Spekulan Bearish

Jenis spekulan ini memperkirakan aset yang dijual akan mengalami penurunan harga di masa depan. Sehingga, mereka akan mendapatkan keuntungan karena membeli kembali aset tersebut ketika harganya sudah turun.

Perbedaan Spekulasi dan Investasi

Sering dianggap sama, kamu harus paham spekulasi dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Meski keduanya melibatkan pengalokasian dana untuk mencari keuntungan, ada perbedaan yang mendasar:

1. Tujuan

Dalam investasi, tujuan utamanya adalah untuk mencapai pertumbuhan modal atau menghasilkan pendapatan pasif dalam jangka panjang. Investor cenderung berfokus pada kualitas aset, prospek jangka panjang, dan nilai intrinsik suatu investasi.

Sedangkan dalam spekulasi, tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan cepat dalam jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harga aset. Spekulan cenderung berfokus pada pergerakan harga jangka pendek dan bisa lebih rentan terhadap risiko pasar.

2. Risiko

Investasi memang tidak bisa terhindar dari risiko, namun lebih cerdas dalam mempertimbangkan risiko dan imbal hasil jangka panjang. Berbeda dari investasi, spekulasi mengandalkan prediksi harga dalam jangka pendek yang dapat dipengaruhi berbagai faktor eksternal.

3. Waktu

Investasi biasanya dilakukan dengan pandangan jangka panjang dan kesabaran untuk membiarkan aset berkembang seiring waktu. Sedangkan spekulasi lebih terfokus pada pergerakan harga jangka pendek, dan sering kali melibatkan aktivitas perdagangan yang lebih aktif.

Tips Menghindari Spekulasi dalam Investasi

Menghindari spekulasi dalam investasi penting demi mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu terhindar dari spekulasi:

1. Rencanakan Tujuan Investasi yang Jelas

Tentukan tujuan investasi kamu dengan jelas, baik itu untuk pertumbuhan modal jangka panjang, pendapatan pasif, atau mencapai tujuan keuangan lainnya. Memiliki tujuan yang jelas akan membantu kamu tetap fokus pada strategi investasi yang tepat.

2. Pahami Toleransi Risiko

Kenali tingkat toleransi risiko kamu sebelum berinvestasi. Memahami seberapa besar kamu siap menghadapi fluktuasi pasar akan membantu kamu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan risiko.

3. Lakukan Riset Mendalam

Selalu lakukan riset mendalam sebelum melakukan investasi. Ketahui tentang perusahaan atau instrumen keuangan yang kamu pilih, analisis fundamental, kinerja masa lalu, dan prospek masa depannya. Jangan hanya berdasarkan rumor atau berita yang belum terkonfirmasi.

4. Hindari Perdagangan Berlebihan (Overtrading)

Jangan terlalu sering melakukan perdagangan atau berubah-ubah dalam portofolio kamu. Perdagangan berlebihan dapat menyebabkan biaya transaksi tinggi dan meningkatkan risiko kehilangan nilai investasi kamu.

5. Investasikan dengan Pendekatan Jangka Panjang

Pertahankan pandangan jangka panjang dalam investasi kamu. Hindari mencoba mengambil keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek, karena hal itu dapat menyebabkan tindakan impulsif dan keputusan yang tidak rasional.

7. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan

Jika kamu merasa tidak yakin atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam investasi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau penasihat investasi. Mereka dapat membantu kamu merencanakan strategi investasi yang sesuai dengan tujuan dan risiko.

8. Hindari Tergoda oleh "Penasihat" Tidak Resmi

Jangan tergoda oleh klaim-klaim cepat dari "penasihat" atau "ahli" yang tidak memiliki lisensi atau akreditasi resmi. Pastikan untuk berurusan dengan profesional keuangan yang terdaftar dan berlisensi.

Itu tadi mengenai spekulasi dalam dunia perdagangan atau bisnis. Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah pengetahuan kamu dalam dunia investasi ya detikers.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads