Karyawan Mogok Kerja, Profit Raksasa Emas Newmont Makin Anjlok

Karyawan Mogok Kerja, Profit Raksasa Emas Newmont Makin Anjlok

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 23 Jul 2023 18:31 WIB
Tambang Batu Hijau PT Newmont terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB). detikcom berksempatan melihat dari dekat proses penambangan tembaga, emas dan perak di Sumbawa, NTB, tersebut,Rabu, (29/06/2011). file/detikfoto
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Laba perusahaan tambang emas terbesar di dunia, Newmont terus mengalami penurunan. Hal ini terungkap dalam laporan keuangan perusahaan pada triwulan II yang tidak memenuhi target. Ini merupakan kali kedua bagi perusahaan melaporkan nilai pendapatan yang tidak mencapai target.

Melansir dari Investorpedia, Minggu (23/7/2023), pada kuartal ke-2 ini pendapatan Newmont tercatat mengalami penurunan hingga 12% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi ini dapat terjadi lantaran adanya penurunan jumlah produksi emas perusahaan sebesar 17% menjadi sekitar 1,24 juta ons.

Dikabarkan sebagian besar penurunan jumlah produksi sendiri dapat terjadi lantaran para pekerja tambang di Penasquitos di Meksiko melakukan aksi mogok kerja yang membuat seluruh fasilitas di sana tidak berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, belum lama ini perusahaan juga harus menutup sementara tambang mereka yang terletak di Eleonore, Quebec - Kanada akibat kebakaran hutan.

Tidak berhenti di sana, tambang emas Cerro Negro di Argentina dan tambang Akyem di Ghana milik perusahaan juga dikabarkan ikut mengalami penurunan produksi akibat sejumlah hal. Kondisi inilah yang akhirnya membuat produksi emas Newmont terus anjlok hingga menyebabkan penurunan laba perusahaan.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, nilai saham Newmont ikut mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan nilai saham perusahaan tercatat sempat anjlok hingga 8% pada perdagangan Kamis (20/7) kemarin.

"Saham Newmont turun sekitar 7% pada hari Kamis, membukukan penurunan satu hari tertajam dalam hampir setahun. Mereka turun lebih dari 8% sepanjang tahun ini, meskipun harga emas naik dengan jumlah yang sama sejak awal tahun 2023," tulis Investopedia dalam laporannya.

(rrd/rir)

Hide Ads