Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal keuntungan Indonesia setelah menerapkan aturan baru devisa hasil ekspor (DHE). Aturan itu mengharuskan pengusahaan 'memarkir' hasil ekspor di dalam negeri.
Keuntungan yang pertama adalah cadangan devisa Indonesia bisa meningkat dua kali lipat. Luhut membeberkan dengan aturan DHE dalam waktu setahun ditargetkan cadangan devisa bisa menyentuh angka US$ 300 miliar.
Cadangan devisa terkini per Juni 2023 menurut data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia senilai US$ 137,5 miliar. Bila cadangan devisa bisa menyentuh angka US$ 300 miliar seperti kata Luhut, artinya cadangan devisa bisa naik lebih dari dua kali lipat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cadangan devisa kita saya kira akan bertambah lebih dari US$ 300 miliar dalam waktu dekat setahun ini," ujar Luhut di Bandara Halim Perdanakusumah, Kamis (27/7/2023).
Kemudian, tanpa aturan DHE Indonesia bisa berpotensi kehilangan keuntungan devisa dari hasil ekspor. Luhut bilang dalam setahun sekiranya ada dana sekitar US$ 9 miliar yang berputar dari kegiatan ekspor di Indonesia.
"DHE itu sangat penting. DHE itu bisa dana yang diputar tinggal di Indonesia dari ekspor dari tambang-tambang itu bisa sampai US$ 9 miliar per tahun," ungkap Luhut.
Pemerintah sendiri telah mewajibkan devisa hasil ekspor (DHE) paling sedikit 30% untuk ditempati ke dalam sistem keuangan Indonesia minimal 3 bulan per 1 Agustus mendatang. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE Dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.
Aturan berlaku sebagai pengganti PP Nomor 1 Tahun 2019. Aturan ini akan berlaku untuk bagi hasil barang ekspor pada sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
Simak juga Video 'Luhut Tegaskan Menolak Pihak yang Ingin Buat Perubahan':