Halodoc mendapatkan pendanaan seri D dari PT Astra International melalui anak perusahaanya PT Astra Digital Indonesia sebesar US$ 100 juta atau Rp 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000). Dengan pendanaan ini, total investasi Astra mencapai US$ 135 juta.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan tingginya permintaan terhadap layanan akses kesehatan yang berkualitas telah mendorong meningkatnya adopsi teknologi digital pada layanan kesehatan. Astra menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang.
"Hal ini turut didukung oleh upaya-upaya pemerintah memajukan sektor layanan kesehatan di tanah air. Kami berharap, investasi Astra pada Halodoc dapat mempercepat transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang semakin inovatif,menjangkau masyarakat luas dan berkualitas," kata dia dalam siaran pers, ditulis Minggu (30/7/2023).
CEO & Co-Founder Halodoc Jonathan Sudharta menyampaikan apresiasi kepada seluruh investor dan stakeholders atas kepercayaan dan dukungan bagi Halodoc untuk terus mengimplementasikan teknologi sebagai solusi untuk menjawab tantangan serta kebutuhan di sektor kesehatan.
"Setelah dampak pandemi, kita berada pada momen yang sangat penting. Kini tantangan bagi kita semua untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia," jelas dia.
Menurutnya keselarasan terhadap visi Generasi Emas pada tahun 2045 memberikan fondasi yang dapat diandalkan untuk kemitraan dengan para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta. Fokus Halodoc adalah menyederhanakan akses kesehatan masyarakat dengan menghadirkan solusi yang mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh para pengguna Halodoc.
Apresiasi dan dukungan terhadap Halodoc juga datang dari berbagai partner. Partner Openspace, Shane Chesson, mengatakan, Openspace dengan bangga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini dan melanjutkan kemitraan dengan Halodoc yang dimulai pada tahun 2017.
"Kami adalah bagian dari grup investor lokal dan internasional berpengalaman yang mendukung perjalanan Halodoc dalam memenuhi permintaan pasar Indonesia yang intens untuk layanan kesehatan berkualitas dan efisien. Pilihan layanan kesehatan digital menjadi pilihan utama bagi pasien, dan Halodoc menjadi yang terdepan, telah membangun hubungan kepercayaan dan berbagai layanan yang memberikan special insights," jelasnya.
Partner Novo Holdings, Navjeewan Khosla, mengatakan Halodoc meningkatkan keterjangkauan dan akses ke layanan kesehatan di Indonesia melalui teknologi digital yang tangguh dan jaringan luas dari segenap mitra. Rekam jejak kesuksesan perusahaan dalam mengkampanyekan vaksinasi nasional dan respon vaksinasi Covid-19, serta kemampuan mereka dalam melayani lebih dari 20 juta pasien dengan layanan kesehatan yang nyaman dan berkualitas, merupakan landasan yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Berdiri sejak 2016, Halodoc menghadirkan akses ke lebih dari 20.000 tenaga medis, 3.300 rumah sakit, dan 4.900 apotek. Saat ini, lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc. Selain itu, kami juga sangat bersyukur diberikan dukungan dari berbagai investor awal seperti: Acrew Capital, Argor (sebelumnya Go-Ventures), Allianz X, Bangkok Bank, Bill & Melinda Gates Foundation, HEAL Partners, Intudo Ventures, Korea Investment Partners, Prudential, TMI (cabang usaha Telkomsel), Singtel Innov8, UOB Venture Management, UniPresident, Global Investama Andalan, dan InvestIdea.
(kil/das)