Anak Usaha Humpuss Bakal Distribusikan LNG dari Papua Barat

Anak Usaha Humpuss Bakal Distribusikan LNG dari Papua Barat

Tim Detikcom - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 12:38 WIB
FILE - Oil tanker Trident Hope unloads its fright in the oil port of Wilhelmshaven, northern Germany, on Tuesday, June 10, 2008. The U.S. has pledged to help maintain Europes energy supply by boosting exports of liquefied natural gas, or LNG, if Russia were to invade Ukraine and reduce its gas shipments to the European Union. (AP Photo/Joerg Sarbach, File)
Ilustrasi LNG/Foto: AP/Joerg Sarbach
Jakarta -

PT GTS Internasional Tbk (GTSI) akan mendistribusikan gas alam cair dari Papua Barat ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan PT Padoma Global Neo Energi.

"Distribusi gas alam cair dari Papua Barat ini merupakan proyek baru GTSI kerja sama dengan Pandoma Global Neo Energi. Kedua perusahaan bersepakat untuk menjalankan kerjasama di bidang pelayanan dan jasa transportasi dan distribusi energi sekaligus secara bersama-sama memasarkan dan mengelola LNG yang berasal dari Papua Barat," kata Direkrut Utama GTSI, Tammy Meidharma, di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Kinerja anak usaha PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) tercatat dapat menurunkan rasio utang dari US$ 39,4 juta menjadi US$ 15,2 juta. Menguatnya rasio keuangan perusahaan dengan posisi rasio utang terhadap modal periode semester I 2023 menjadi 69% atau 0,69 kali atau dengan kata lain memiliki ruang penguatan modal yang lebih baik ketimbang periode yang sama tahun 2022 yang 1,17 kali atau 117%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi Debt to Equity Ratio (rasio utang terhadap modal) GTSI memiliki ruang untuk menggalang pinjaman atau dana pihak ketiga dengan ruang yang cukup besar dalam rangka ekspansi usaha beberapa periode mendatang.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat, 28 Juli 2023, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$6,91 juta pada paruh pertama tahun ini dari US$3,01 juta pada semester I-2022.

ADVERTISEMENT

Sejalan dengan hal tersebut, laba usaha perseroan juga melonjak 40,82% yoy menjadi US$7,04 juta per 30 Juni 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, GTSI mencatat laba usaha sebesar US$5 juta.

"Meskipun pendapatan menurun, kami berupaya mendorong operasional bisnis yang efektif. Dengan strategi itu, kami berhasil mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal," ujarnya.

Pada periode yang berakhir 30 Juni 2023, GTSI berhasil meraup pendapatan usaha sebesar US$13,5 juta, turun dari US$21,14 juta pada semester I-2022. Namun, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 45,78% yoy dari US$12,73 juta menjadi US$6,9 juta.

Tammy menambahkan, pengelolaan bisnis dari sisi operasional juga didukung oleh tata kelola keuangan yang baik. Hal ini terbukti dari menguatnya kas dan setara kas yang dimiliki oleh GTSI pada akhir Juni 2023 menjadi US$23,83 juta dari US$20,4 juta pada 31 Desember 2022.

"Kami optimistis dengan inovasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola perusahaan yang dilakukan manajemen saat ini dapat terus mendorong kinerja GTSI pada periode-periode selanjutnya," tutup Tammy.




(rrd/rir)

Hide Ads