Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan kabar terbaru terkait dengan rencana merger PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). Saat ini, proses tengah memasuki fase kepemilikan saham bank hasil merger.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap progres merger dari bank milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo itu. Evaluasi pun telah selesai dilangsungkan.
"Proses saat ini saya mendengar bahwa ini saat-saat cukup kritikal, karena sudah selesai evaluation tapi sedang berbicara kepemilikan saham, mungkin ada komplikasi teknis," katanya, dalam Konferensi Pers Hasil RDK Agustus 2023 secara virtual, Selasa (5/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, sejauh ini menurutnya kedua belah pihak tidak memiliki rencana untuk membatalkan rencana merger tersebut. Adapun sebelumnya, kedua entitas tersebut pun telah berkomitmen untuk melakukan merger tersebut.
"Sejauh ini belum ada omongan untuk batal, karena teman-teman pengawas terus melakukan monitoring dan mereka (MNC dan Nobu) berkomitmen untuk merger," ujarnya.
Aksi korporasi dengan menyatukan dua entitas ini telah diusulkan sejak akhir tahun lalu, dalam rangka memenuhi syarat pemenuhan modal inti Rp 3 triliun. Adapun sebelumnya, OJK sendiri sempat memperkirakan merger tersebut akan rampung pada bulan Agustus 2023 ini.
"Saya lihat dari perkembangan terakhir, di teman-teman pengawas kelihatannya target bulan Agustus akan tercapai," kata Dian, dalam konferensi pers, pada bulan April lalu.
Pada kala itu, Dian menyampaikan, kedua bank telah membentuk tim untuk menyukseskan merger. Bahkan sudah ada langkah ke konsultan keuangan dan konsultan hukum. Ia berharap, nantinya jika keduanya jadi merger maka menjadi contoh untuk bank lain yang ingin merger secara sukarela.
"Memang ini sudah dalam proses, sudah ada tim merger dan ada langkah ke arah realisasi merger," ujarnya.
(shc/das)