Baru Diluncurkan, Produk Bursa Karbon Diserbu Bank Lokal hingga Asing

Baru Diluncurkan, Produk Bursa Karbon Diserbu Bank Lokal hingga Asing

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 26 Sep 2023 13:47 WIB
Bursa Karbon
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon telah secara resmi diluncurkan pada hari ini. Sejak perdagangan dibuka pukul 09.00 pagi tadi hingga pukul 11.00, tercatat perdagangan karbon sebanyak 459.953 ton CO2 equivalen (tCO2e) unit karbon dan terdapat sebanyak 24 kali transaksi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan, para pembeli unit karbon pada perdagangan perdananya hari ini didominasi oleh para pemain dari sektor perbankan. Sementara untu penyedia unit karbonnya ialah dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, anak usaha Pertamina New and Renewable Energy (PNRE).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan, antusiasme perbankan memang cukup tinggi untuk awalan ini. Menurutnya salah satu hal yang mendorong ialah demi mencapai predikat sebagai bank hijau dan untuk mencapai itu dibutuhkan sejumlah kriteria, termasuk penilaian sustainalytics.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Verifikasi sustainalytics ini mungkin membicarakan bahwasanya ini untuk melabelkan bank ini perlu membeli unit karbon yang ada. Kita lihat beberapa hari ini saja, ada beberapa bank yang inisiatif membeli baik dari regionalnya maupun bank tersebut," kata Iman, dalam konferensi pers di Kantor BEI, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).

Secara keseluruhan, pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, yaitu di antaranya PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, hingga PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Patra Niaga.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, banyaknya keterlibatan perusahaan perbankan dalam perdagangan perdananya hari ini, juga didorong oleh cepatnya sosialisasi di industri perbankan terkait dengan bursa karbon ini, mulai dari kantor regional hingga pusat.

"Kita dapat izin 16 September. Sosialisasi butuh waktu. Kita lihat perbankan cukup cepet," ujarnya, dalam momentum yang sama.

Begitu mendapat izin, pihaknya pun langsung menjalankan sosialisasi, mulai dari emiten-emiten, anggota bursa, dan mitra-mitra PT Pertamina. Iman mengatakan, untuk selanjutnya pihaknya akan terus melangsungkan sosialisasi demu mendorong keterlibatan lebih banyak pihak dalam bursa karbon.

Sebagai tambahan informasi, pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, tercatat produk Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), kelompok unit karbon yang diperdagangkan, dibuka di harga Rp 69.900 per produk. Sedangkan volume transaksinya secara keseluruhan mencapai 459.914 ton CO2 equivalent.

Terjadi sebanyak 13 transaksi, 13 total pesanan, dan 16 pengguna yang telah terdaftar. Sementara untuk unit yang diperdagangkan tersebut berasal dari proyek yang telah mendaftarkan diri, yakni Proyek Lahendong Unit 5 & Unit 6 milik PT Pertamina Geothermal Energy TBK, Sulawesi Utara.

Simak Video: Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia: Kontribusi Lawan Krisis Iklim

[Gambas:Video 20detik]



(shc/das)

Hide Ads