Sebagai tambahan informasi, sebelumnya pendiri Kalla Group, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan ada BUMN yang saat ini masih memiliki utang kepada salah satu perusahaannya. Utang tersebut belum terbayar hingga tiga tahun dengan total senilai Rp 300 miliar.
"Perusahaan kami malah sudah tiga tahun senilai Rp 300 miliar belum dibayar-bayar," kata JK dalam keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).
JK tidak mengetahui pasti penyebab BUMN Karya tersebut belum membayar utang ke perusahaannya. Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu pun memberikan solusi agar pemerintah selaku pemegang saham Waskita Karya bisa menjamin tentang utang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persoalan ini juga pernah disinggung Direktur Bukaka Teknik Utama, Afifuddin Suhaeli Kalla memang pernah menyebut Waskita Karya belum membayar utang terkait proyek Jalan Tol MBZ. Saatnya itu jumlahnya disebut Rp 200 miliar.
"Kami pun belum dibayar sama Waskita, masih ada tagihan. Tagihan terakhir kami belum dibayar, retensi kami juga belum dibayar dan ada beberapa tagihan lainnya belum dibayar. Totalnya Rp 200 miliar," kata Afifuddin di kantornya, Bogor, Rabu (17/5).
Menurutnya, pihak Bukaka paling dirugikan dalam proyek tersebut. Dalam proyek itu, Bukaka disebut sebagai subkontraktor. "Apakah kami merasa dirugikan? Paling dirugikan dalam proyek ini. Tolnya udah dipake dari 4 tahun lalu, tapi kami masih belum dibayar sama Waskita. Kita masih punya piutang cukup besar," ucapnya.
Sementara itu, VP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita tidak menampik terkait kepemilikan utang tersebut. Hanya saja, utang yang terkait proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Tol MBZ) itu jumlahnya disebut masih dalam proses verifikasi.
"Jusuf Kalla sebut utang Waskita Karya ke Bukaka Tembus Rp 300 miliar, dapat kami sampaikan bahwa angka final masih dalam proses persiapan penghitungan/verifikasi di Proyek Jakarta-Cikampek Elevated II (Tol MBZ)," kata Ermy dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).
(hns/hns)