Biaya Langganan Netflix Naik, Jumlah Pengguna dan Sahamnya Ikut Terkerek

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 19 Okt 2023 08:47 WIB
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Netflix menaikkan harga layanan berlangganannya untuk sejumlah paket streaming di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis pada hari Rabu (18/10/2023). Usai penetapan tarif baru, Netflix justru mencatatkan kenaikan saham 13% dan jutaan pelanggan baru.

Dikutip dari Reuters, Kamis (19/10/2023), Netflix menaikkan harga paket bebas iklan premium di AS sebesar US$ 3 per bulan menjadi US$ 22,99. Biaya premi naik sebesar 2 pound menjadi 17,99 pound di Inggris dan sebesar 2 euro menjadi 19,99 euro di Perancis.

Investor menyambut baik berita tersebut. Bahkan, kondisi ini membuat saham Netflix naik menjadi US$ 390,80 dalam perdagangan yang diperpanjang dari penutupannya di US$ 346,19.

Tak hanya itu, menurut LSEG, total ada hampir 9 juta pelanggan bergabung dengan Netflix di seluruh dunia pada kuartal III 2023. Angka ini melampaui perkiraan analis Wall Street sebesar 6 juta. Netflix memperkirakan akan ada tambahan jumlah serupa pada kuartal ini.

Kinerja kuat ini menunjukkan, Netflix tetap berkembang meskipun ada ketegangan perburuhan di Hollywood yang menghentikan sebagian besar produksi di AS. Netflix sendiri juga membuat banyak acara dan filmnya di luar negeri, yang menyumbang sebagian besar pendaftar barunya.

Salah satunya, Netflix menunjuk pada kesuksesan global serial 'One Piece', sebuah adaptasi live-action dari serial manga Jepang yang terkenal dan contoh dari investasi besar mereka dalam cerita-cerita dengan resonansi lokal.

Raksasa streaming ini juga menarik pemirsa baru untuk menonton acara televisi yang sudah lama tayang, seperti drama hukum 'Suits', yang dilisensi dari Comcast, dan serial Perang Dunia Kedua HBO 'Band of Brothers'.

"Ini adalah saat-saat saya senang kita memiliki pilihan program yang kaya, mendalam, dan luas," kata co-CEO Netflix Ted Sarandos setelah merilis hasil kuartalan.

"Hal yang sama juga terjadi selama masa COVID, ketika kami mampu mengelola proses tersebut melalui gangguan produksi yang berkepanjangan dan tidak dapat diprediksi," sambungnya.

Sementara itu, para penulis film dan televisi Hollywood meratifikasi kontrak baru bulan ini, namun para aktor tetap melakukan pemogokan. Merespons kondisi ini, Sarandos mengatakan Netflix berkomitmen penuh untuk mengakhiri pemogokan ini.

Pemogokan penulis dan aktor tersebut mendorong Netflix untuk merevisi proyeksi pengeluaran konten menjadi US$ 13 miliar pada tahun 2023, turun dari perkiraan sebelumnya di US$ 17 miliar. Langkah ini diambil dengan asumsi studio-studio tersebut mencapai kesepakatan dengan aktor-aktor yang melakukan aksi mogok tersebut dalam waktu dekat.

Lonjakan Pelanggan Baru Dari Luar AS

Basis pelanggan global Netflix mencapai 247 juta pada akhir September. Peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, di mana Netflix menambah hampir 4 juta pelanggan. Lebih dari 70% anggotanya kini tinggal di luar Amerika Serikat.

Perusahaan membukukan pendapatan US$ 8,54 miliar, sejalan dengan perkiraan analis. Pendapatannya mencapai US$ 3,73 per saham, melampaui ekspektasi Wall Street sebesar US$ 3,49. Sementara lerkiraan Netflix untuk pendapatan kuartal keempat sebesar US$ 8,69 miliar, sedikit di bawah perkiraan analis sebesar US$ 8,77 miliar.

Netflix mengatakan, pihaknya terus mendominasi jumlah penonton. Mengutip data Nielsen, Pemrograman Netflix menyumbang 8% dari waktu tayang televisi, nomor dua setelah YouTube.

Simak Video 'Biaya Langganan Netflix Naik di AS-Prancis':






(shc/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork