Bursa 'Pelototi' Saham Emiten Radio MARI yang Melonjak

Bursa 'Pelototi' Saham Emiten Radio MARI yang Melonjak

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 14:10 WIB
Ilustrasi chart pattern saham.
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Grafissimo
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah terjadi peningkatan harga saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). Kamis kemarin, MARI yang merupakan emiten milik Menteri BUMN Erick Thohir ditutup pada level Rp 131 per saham, naik Rp 25 atau 23,58%.

Penguatan saham MARI terjadi di tengah rumor Erick Thohir akan menjadi calon wakil presiden (cawapres).

"Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis keterangan BEI, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pada sesi pertama perdagangan hari ini, MARI melemah sebesar 5,34%. Saham MARI turun Rp 7 dan diperdagangkan di level Rp 124 per lembar saham.

BEI menjelaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 6 Oktober 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.

ADVERTISEMENT

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham MARI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini, lanjutnya.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Lalu mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya

Kemudian mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

(ily/eds)

Hide Ads