Dolar AS Makin Dekat ke Rp 16.000, Barang Elektronik-Pangan Bisa Makin Mahal!

Dolar AS Makin Dekat ke Rp 16.000, Barang Elektronik-Pangan Bisa Makin Mahal!

tim detikcom - detikFinance
Senin, 23 Okt 2023 10:50 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali naik tinggi, mendekati Rp 15.300. Per siang ini pukul 14.45 WIB, dolar AS tercatat tembus ke level Rp 15.265.
Dolar AS makin menguat dan rupiah tertekan - Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Hari ini nilai tukar dolar AS terus mengalami penguatan. Dari data RTI pukul 10.45 WIB dolar AS terus menekan rupiah di posisi Rp 15.954.

Dalam pemberitaan detikcom pekan lalu sejumlah ekonom menyebut dolar AS ini diprediksi akan terus menguat terhadap rupiah.

Dengan menguatnya dolar AS ini, apa saja dampaknya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai ketika depresiasi rupiah itu terjadi sangat dalam, bahkan mencapai di level Rp 16.000 ke atas maka ini akan mempengaruhi nilai atau harga produk impor yang masuk ke dalam negeri.

"Hal ini sudah tentu akan mempengaruhi komposisi perubahan harga terutama pada produk-produk yang bahan bakunya itu sangat bergantung terhadap impor dari luar negeri," ungkap Yusuf Rendy pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Ketika terjadi perubahan harga pokok produksi maka harga jual pun berpeluang untuk berubah dan mengalami peningkatan. Tak terkecuali harga komoditas pangan yang diimpor.

"Dengan masih relatif tingginya beberapa harga komoditas pangan saat ini, maka ini sudah tentu akan menjadi dorongan inflasi untuk menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," ujar Yusuf Rendy.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga mengatakan kenaikan harga barang itu pasti akan terjadi apabila ada penguatan nilai tukar Dolar AS. Dia khawatir konsumsi dan daya beli masyarakat akan berkurang karena tingginya harga barang.

"Pada saat pelemahan Rupiah di level Rp 15.700-15.800 juga harga harga sudah naik signifikan. Sekarang aja sudah kelihatan sekali bagaimana masyarakat melakukan pembelian juga makin tinggi harganya, ini bisa-bisa mengurangi konsumsi masyarakat," ungkap Ibrahim kepada detikcom.

Menurutnya barang-barang elektronik, obat-obatan, pupuk, hingga sparepart otomotif menjadi beberapa jenis barang yang harganya mengalami kenaikan pesat.

"Pasti, barang impor termasuk elektronik akan mengalami kenaikan, handphone, AC, barang-barang lain. Pupuk segala, ingat lho itu kan impor. Obat-obatan juga impor. Otomotif juga akan mengalami kenaikan harga karena barangnya impor kan," ungkap Ibrahim.

(kil/kil)

Hide Ads