Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini ditutup anjlok ke 6.741,9 turun -107 poin atau -1,57%. Sebelumnya IHSG dibuka di level 6.829,2.
Mengutip data RTI, Senin (23/10/2023), IHSG berada di level tertingginya di 6.853,4 dan terendahnya 6.730,8. Sebanyak 148 saham bergerak naik, 430 turun dan sisanya 175 stagnan.
Apa sentimennya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktisi pasar modal, Hans Kwee mengatakan pelemahan IHSG hari ini didominasi faktor risiko konflik di Timur Tengah. Dia bilang, konflik tersebut berpotensi mengerek harga minyak dan inflasi, dan membuat The Fed bisa menahan suku bunga tinggi lebih lama.
"Juga karena data ekonomi AS lebih tinggi dari perkiraan, terjadi sell off obligasi AS sehingga yield naik dan mendorong rupiah melemah. Gabungan faktor ini mendorong IHSG melemah." katanya.
Sementara terkait kondisi politik dalam negeri, Hans mengatakan tak banyak pengaruhnya terhadap kinerja IHSG hari ini. Menurutnya, IHSG selalu berimplikasi positif terhadap tahun politik, di mana pengeluaran untuk biaya kampanye diharapkan menaikkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi.
"Cenderung dalam negeri positif." katanya.
Sementara, Ekonom & Praktisi Pasar Modal, Lucky Bayu Purnomo. Dia berpendapat terkoreksinya IHSG pagi tadi tak terlepas dari pengumuman Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Prabowo Subianto.
"Saya melihat ini memang ada hubungannya dengan pengumuman Gibran menjadi Cawapres Prabowo," ucapnya.
Menurut Lucky, menurunnya IHSG disebabkan pasar sedang menanti arah kebijakan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Cawapres yang akan berkontestasi pada pilpres 2024. Ia mengatakan pasar saat ini sedang memilih membatasi transaksi untuk melihat gagasan pasangan Capres-Cawapres yang paling realistis.
Kenaikan harga dolar, pengumuman kenaikan suku bunga suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 0,25% menjadi 6% oleh Bank Indonesia, hingga tingkat gross domestic product (GDP) yang belum berubah secara signifikan di angka rata-rata 5% juga ikut jadi perhatian.
"Ini yang kita sebut sebagai political risk. Selain country risk, human risk, dan market risk, political risk juga diperhitungkan karena berkaitan dengan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh para calon pemimpin," sambungnya.
Menurut Lucky,kepastian pasangan Prabowo-Gibran mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum akan memberi sentimen positif ke pasar karena adanya kepastian calon yang akan dipilih nantinya.
"Semakin cepat daftar dan masuk ke debat terbuka, semakin cepat ketahuan mana yang paling disenangi pasar," ungkapnya.
(rrd/rir)