Wow! Negara Dapat Rp 33 Triliun dari BUMN di BEI

Wow! Negara Dapat Rp 33 Triliun dari BUMN di BEI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2023 17:44 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berkontribusi terhadap APBN selama 2022. Kontribusi tersebut adalah dalam bentuk pembagian dividen. Hal ini diungkapkan langsung Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam acara Capital Summit & Market Expo, di Main Hall BEI di Jakarta.

"Kontribusi nyata BUMN dan afiliasinya yang mencatatkan saham, salah satunya tercermin dari pembagian dividen yang diatribusikan menjadi penerimaan negara," ujar Iman, dikutip dari Antara, Jumat (27/10/2023).

Ia juga mengungkap perusahaan BUMN di BEI menyumbang 22% dari total kapitalisasi pasar atau market cap selama 2022. Meskipun jumlahnya hanya 4,1% dari seluruh perusahaan tercatat di BEI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Performa baik perusahaan BUMN di BEI juga tercermin dari sisi likuiditas perdagangan, yang mampu menyumbangkan 25% dari volume perdagangan di BEI selama tahun 2022. Hal ini, jelas Iman, menunjukkan perusahaan BUMN dan afiliasinya diminati oleh investor.

Dia menjelaskan, pertumbuhan perusahaan BUMN dan entitas yang go public juga tercermin dari kapitalisasi pasar yang meningkat dibandingkan sebelum menggelar Initial Public Offering (IPO).

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan, beberapa perusahaan BUMN atau anak BUMN, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat 2.445%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkat 2.457%, serta PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meningkat 8.718%.

Dalam kesempatan ini, Iman mengatakan aksi IPO dapat mempercepat perkembangan perusahaan, mempercepat Good Corporate Governance (GCG) meningkatkan corporate image, serta memudahkan dalam membina strategic partnership.

Selain itu, IPO dapat meningkatkan peran dan kontribusi perusahaan khususnya BUMN dan entitas anak bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

(ily/fdl)

Hide Ads