Klaim Keuangan Sehat, Bakrie & Brothers Restrukturisasi Utang Rp 13,23 T

Klaim Keuangan Sehat, Bakrie & Brothers Restrukturisasi Utang Rp 13,23 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 21:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melaporkan, telah melakukan restrukturisasi utang hingga Rp 13,23 triliun. Perusahaan juga telah melakukan konversi utang melalui obligasi wajib konversi (OWK).

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menerangkan, perseroan melakukan berbagai terobosan untuk memperbaiki posisi keuangan, terutama dengan menyelesaikan proses restrukturisasi utang serta menjalankan program efisiensi di tingkat operasional anak usaha.

"Upaya restrukturisasi utang yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun belakangan telah membuahkan hasil yang baik. Pada awal Desember tahun 2023, Perseroan kembali berhasil merestrukturisasi utang sebesar Rp 13,23 triliun, sehingga dapat dilihat perbaikan yang drastis dalam neraca Perseroan menjadi jauh lebih sehat," ujar Roy dalam keterangan resminya, Selasa (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perseroan juga telah melaksanakan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan jumlah saham baru hasil konversi sebanyak 99.527.840.300 saham biasa seri E dengan nilai nominal Rp.64, per saham. Dengan adanya penambahan saham baru tersebut jumlah modal ditempatkan dan disetor èerseroan yang sebelumnya sebesar 22.084.484.209 saham menjadi sebesar 121.612.324.509 saham setelah pelaksanaan PMTHMETD.

BNBR sendiri membukukan pendapatan bersih Rp 3,079 triliun pada kuartal III 2023, naik 32% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. EBITDA juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 81%, dari periode sebelumnya sebesar Rp 152 miliar, menjadi Rp 274 miliar di kuartal III 2023. Kinerja perusahaan ini ditopang oleh kinerja anak usaha.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pihaknya mendorong transisi energi melalui konsep usaha yang berkelanjutan.

"Sembari terus mengelola sejumlah unit usaha yang selama ini telah berjalan dengan baik, kami konsisten melanjutkan upaya transisi energi yang berorientasi pada konsep usaha berkelanjutan (sustainable business) sesuai prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance)," katanya.

Anindya memaparkan, saat ini perseroan melihat banyak kemungkinan untuk melakukan percepatan laju transisi menuju sustainable business tersebut. Di BNBR, upaya ini antara lain terlihat dari terus berkembangnya PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) unit usaha di bidang elektrifikasi transportasi, PT Helio Synar Energi (Helio) unit usaha di bidang energi baru terbarukan dan PT Modula Sustainability Indonesia (Modula) yang berinvestasi dalam teknologi 3D printing terbaru dan ramah lingkungan di bidang konstruksi bangunan.

Direktur Keuangan Roy Hendrajanto M Sakti mengatakan, kenaikan pendapatan ini didorong oleh pendapatan unit usaha."Capaian kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan," terang Roy.

Roy mengatakan, aset perseroan mengalami kenaikan dari Rp 17,46 triliun di periode sebelumnya menjadi Rp 20,10 triliun di kuartal III 2023. Sedangkan ekuitas juga meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 1,53 triliun menjadi Rp 2,36 triliun pada kuartal III 2023.

(acd/das)

Hide Ads