Emiten Prajogo Pangestu Caplok 3 Aset Pembangkit 'Kebun Angin' RI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 04 Jan 2024 13:34 WIB
Ilustrasi 'kebun angin' - Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel
Jakarta -

Emiten milik salah satu orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) baru saja menyelesaikan akuisisi tiga aset pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (BWE).

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur BREN Merly menjelaskan, Barito Renewables melalui Barito Wind Energy dan ACEN HK yang merupakan anak usaha dari ACEN Renewables International telah menyelesaikan proses transaksi untuk akuisisi aset-aset late-stage development pembangkit listrik tenaga angin di Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi dan Lombok pada 3 Januari 2024. Ketiga aset ini memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 320 MW.

"Barito Renewables melalui Barito Wind memiliki 51% dari aset-aset late-stage development ini dan ACEN HK memiliki sebesar 49%," katanya seperti dikutip Kamis (4/1/2024).

Dia mengatakan, dengan penyelesaian transaksi ini, Barito Renewables memperluas portofolio energi baru terbarukan di luar aset panas bumi. Kemitraan Barito Renewables bersama ACEN HK ini juga memperkuat posisi kedua perusahaan untuk menggarap potensi pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.

Untuk diketahui, Barito Wind telah menyelesaikan pengambilalihan atas 19.364 saham yang mewakili 51% dari jumlah modal disetor dan modal ditempatkan PT UPC Sukabumi Bayu Energi (Sukabumi) dari UPC Renewables Asia IV Limited (Asia IV) dan UPC Sukabumi (HK) Ltd (Sukabumi HK) selaku para penjual dengan harga pembelian US$ 1.559.910,22 serta penerimaan novasi sebagai piutang atas development loan participation untuk Sukabumi sejumlah US$ 312.330,05 dari PT UPC Renewables Indonesia (UPCRI) dan US$ 2.183.579,56 dari UPC Renewables Limited (UPCRL).

Lalu, 10.200 saham yang mewakili sekitar 51% dari jumlah modal disetor dan modal ditempatkan PT Lombok Timur Bayu Energi (Lombok) dari UPC Renewables Asia VIII Limited (Asia VIII) dan UPC Lombok (HK) Ltd (Lombok HK) selaku para penjual dengan harga pembelian US$ 3.122.307,94 serta penerimaan novasi sebagian piutang atas development loan participation untuk Lombok sejumlah US$ 80.965,53 dari UPCRI dan US$ 171.351,53 dari UPCRL.

Simak juga Video: Prabowo Tanya Polusi di DKI, Anies Singgung PLTU: Angin Tak Punya KTP







(acd/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork