Awal Pekan IHSG Dibuka Menguat 0,57% ke 7.273

Awal Pekan IHSG Dibuka Menguat 0,57% ke 7.273

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 12 Feb 2024 09:06 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26.
Dok/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah libur panjang pada pembukaan perdagangan pagi ini berada di zona hijau ke level 7.273,75 atau menguat 0,57%.

Mengutip data RTI, Senin (12/2/2024), IHSG bergerak pada level tertingginya di 7.284,35 dan terendah di 7.266,20. Volume perdagangan saham di awal perdagangan mencapai 1,2 miliar dengan turn over Rp 604 miliar, dan frekuensi sebanyak 61 ribu kali.

Selain itu, sebanyak 181 saham bergerak naik, 142 saham turun dan 241 saham belum bergerak. Market Cap tercatat mencapai Rp 11.561 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip riset Ajaib Sekuritas, pada perdagangan Rabu (7/2), IHSG ditutup turun -0,17% atau -12,25 poin di level 7.235,15. IHSG hari ini (12/2) diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalamrange7.180-7.285.

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain,dari dalam negeri,Bank Indonesia, melaporkan posisi Cadangan Devisa (Cadev) nasional periode Januari 2024 sebesar USD 145,1 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibanding pada akhir Desember 2023 sebesar USD146,4 miliar akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo.

ADVERTISEMENT

Secara keseluruhan Cadev Januari 2024 berada di atas standar kecukupan internasional. Di sisi lain, selama sepekan (5-7 Februari 2024) meskipun IHSG mengalami koreksi, investor asing tercatat beli bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp1,69 triliun. Sementara, pada pekan pemilu ini (12-16 Februari 2024) pelaku pasar berpotensi menimbulkan aksi wait and see.

Dari Mancanegara, Amerika Serikat mencatat neraca perdagangan periode Desember 2023 defisit USD62,2 miliar, setelah pada bulan sebelumnya tercatat defisit using US$ 61,9 miliar.

Jika diakumulasikan sepanjang tahun 2023, defisit tercatat US$ 773,4 miliar sekaligus merupakan defisit terendah dalam 3 tahun terakhir. Dari Asia, China pada Januari 2024 melaporkan deflasi tahunan sebesar 0,8% atau jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,3%. Penurunan pada Januari 2024 merupakan yang terendah sejak September 2009.

(rrd/rir)

Hide Ads