Bakal Pegang 34% Saham, Pemerintah Taruh Orang di Vale

Bakal Pegang 34% Saham, Pemerintah Taruh Orang di Vale

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2024 13:01 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan setelah penandatanganan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 14%, maka pemerintah akan memegang saham terbesar di perusahaan tersebut menjadi 34%.

Erick menyebut akan memasukan perwakilan dari pemerintah di jajaran direksi Vale. Langkah divestasi saham ini juga disebut akan mempercepat hilirisasi Vale yang sejauh ini dinilai lambat.

"Pasti ada diskusi (jajaran direksi). Nanti jajaran direksi pasti da perwakilan dari kita karena kita kan pemegang saham tersebar 34% lalu sisanya publik," kata Erick ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang terpenting buat kami ketika Vale menjadi eksositem kami, kita akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat," tambahnya.

Erick juga mengatakan, hilirisasi Vale menjadi momentum yang baik saat ini karena permintaan akan kendaraan listrik juga tengah meningkat. Sebagai informasi Vale merupakan perusahaan pertambangan yang mengelola nikel, di mana komoditas itu menjadi paling penting untuk memproduksi baterai mobil listrik.

ADVERTISEMENT

"Momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik, kita bisa dilihat kemarin dari saya datang ke pameran mobil Internasional Indonesia Show sendiri saya lihat permintaan kepada mobil listrik meningkat," jelas dia.

Sebagai informasi, pemerintah akan melakukan kesepakatan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14% pada Senin, (27/2/2023) pekan depan.

Erick mengatakan selain dirinya, menteri yang akan menghadiri kesepakatan itu di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Yang pasti kesepakatan penandatanganan itu Senin jam 4 sore. Akan disaksikan oleh pak Arifin Menteri ESDM, pak Bahlil Menteri Investasi, lalu juga pak Luhut Menko Marinves dan saya," tuturnya.

(ada/rrd)

Hide Ads