GOTO Bantah Rumor Merger dengan Grab, Ini Penjelasannya

GOTO Bantah Rumor Merger dengan Grab, Ini Penjelasannya

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 28 Feb 2024 12:16 WIB
Ilustrasi Logo GoTo
Ilustrasi Logo GoTo/Foto: GoTo
Jakarta -

PT Gojek Tokopedia GoTo (Tbk) (GOTO) membantah rumor yang menyebutkan akan melakukan penggabungan bisnis alias merger dengan Grab. Pihaknya memastikan tidak ada diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut.

"Saat ini kami sedang tidak melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut. Selain itu, tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut," kata Direktur GOTO Pablo Malay dalam paparan publik secara virtual, Rabu (28/2/2024).

Pablo menegaskan bahwa saat ini perseroan memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin kuat. Hal itu terlihat dari GOTO yang telah berhasil mencapai target EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023, serta melampaui batas atas panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perseroan memiliki fundamental yang semakin kuat dan posisi keuangan yang tetap solid. Perseroan akan terus fokus pada pertumbuhan yang sehat dengan meningkatkan inovasi produk dan operasional dalam bisnis on demand service dan fintech," jelas Pablo.

Terkait rencana aksi korporasi, GOTO menyebut akan terus mengeksplorasi peluang yang muncul seperti perusahaan lainnya. Dalam hal ini faktor yang akan diperhitungkan termasuk kondisi ekonomi dan potensi transaksi yang dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

ADVERTISEMENT

"Sebagai perusahaan publik, kami akan selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan. Apabila terdapat informasi material yang melibatkan perseroan, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai ketentuan," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, GOTO Group dikabarkan kembali menjalin komunikasi dengan Grab Holdings di Singapura untuk mendiskusikan rencana merger yang sempat muncul ke publik pada 2020 lalu.

Keduanya telah bersaing selama bertahun-tahun dengan ketat di pasar Asia Tenggara. Rencana merger ini digadang-gadang bisa menutup kerugian yang terjadi antara kedua belah pihak dalam persaingan ketat yang terjadi.

Berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip dari Tech In Asia, Minggu (11/2/2024), Grab dan GoTo sedang dalam diskusi awal mengenai berbagai opsi merger. Salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah Grab mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, ataupun dengan keduanya.

Pada akhir 2020, saat itu Gojek yang belum bergabung dengan Tokopedia dilaporkan sudah menjalin komunikasi dan menetapkan potensi kesepakatan untuk merger. Nyatanya Gojek merger dengan e-commerce unicorn Tokopedia dan go public sebagai GOTO Group.

(aid/ara)

Hide Ads