Konversi Sumber Energi, Ever Shine Hemat Rp 1 Miliar/bulan
Selasa, 26 Des 2006 15:54 WIB
Jakarta - Perusahaan tekstil PT Ever Shine Tex akan mengkonversi sumber energinya dari solar ke gas. Penggantian energi tersebut untuk menghemat biaya produksi sekitar Rp 1 miliar per bulan. "Dalam usaha menurunkan biaya energi, perusahaan memutuskan menggunakan energi alternatif gas," kata Direktur Ever Shine Tex, Erlien L Surianto dalam paparan publik di Gedung BEJ, Selasa (26/12/2006). Investasi untuk konversi energi itu diperkirakan sekitar US$ 1,5 juta. Diharapkan konversi energi ini bisa beroperasi tengah tahun 2007. Saat ini perseroan tengah mengajukan proposal pinjaman lunak ke Asosiasi Pertekstilan Indonesia sebesar US$ 4 juta. Pinjaman lunak tersebut diajukan dalam dua skema, yaitu bunga lebih rendah dari bunga pasar dan pembelian barang modal dengan harga diskon. "Diskonnya bisa sampai 15 persen," ujarnya. Namun, kalau pinjaman lunak tidak berhasil diperoleh, perseroan akan menggunakan dana kas internal dan fasilitas pinjaman bank. Erlien juga mengatakan, konversi energi telah dilakukan di salah satu anak usahanya yaitu PT Prima Rajuli Sukses dengan total investasi sekitar 1,5 juta dolar AS dan ditargetkan akan beroperasi mulai kuartal I-2007. Hingga September 2006, kinerja keuangan perseroan masih merugi sekitar Rp 10,32 miliar. Kerugian ini lebih besar 20,9 persen jika dibandingkan kerugian periode sama sebelumnya Rp 8,53 miliar. Meskipun begitu penjualannya naik tipis 4,5 persen menjadi Rp 374,76 miliar. Menurut Erlien membengkaknya kerugian ini disebabkan melonjaknya biaya produksi akibat kenaikan biaya energi yang tidak bisa langsung ditutup dengan tingkat penjualannya. Sementara meningkatnya penjualan dikontribusi dari peningkatan penjualan kain dan benang baik untuk ekpsor maupun domestik. Secara keseluruhan penjualan perseroan dikontribusi dari penjualan benang sebanyak 40,8 persen, penjualan kain 43,6 persen dan penjualan garmen 15,6 persen. Sedangkan komposisi penjualan ekspor sebanyak 50 persen dan lokal 50 persen. Sampai akhir tahun diharapkan penjualan perseroan mencapai lebih dari Rp 400 miliar. Tahun 2007, pertumbuhan penjualan juga ditargetkan meningkat 10 persen. Dari sisi laba, perseroan memprediksi masih akan merugi tahun ini. "Tahun depan diharapkan sudah untung dengan konversi energi," tambahnya.
(ard/qom)