Dolar AS Nyaris Tembus Rp 16.000, Ini Pemicunya

Dolar AS Nyaris Tembus Rp 16.000, Ini Pemicunya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 02 Apr 2024 17:11 WIB
Nilai tukar dolar AS kembali mengalami penguatan dan menekan rupiah. Mata uang Paman Sam makin mendekati level Rp 15.500.
Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat terhadap rupiah dan mendekati level Rp 16.000. Berdasarkan data RTI, dolar AS berada pada level Rp 15.882 sore ini di mana dolar AS berada pada level tertinggi Rp 15.980.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat dipicu sejumlah faktor, baik eksternal maupun internal. Dari eksternal, kata dia, dipengaruhi oleh data AS yang sesuai ekspektasi terutama inflasi.

Inflasi AS masih tinggi yang menimbulkan pandangan jika Bank Sentral AS masih ragu untuk menurunkan suku bunga acuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi orang beranggapan indikasi yang kemungkinan Bank Sentral Amerika masih akan takut menurunkan suku bunga," katanya kepada detikcom, Selasa (2/4/2024).

Faktor lain ialah tensi politik di Timur Tengah. Dia mengatakan, Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi gencatan senjata, tapi di lapangan Israel menolak resolusi tersebut.

ADVERTISEMENT

Di dalam negeri, kata dia, ada beberapa faktor mempengaruhi pelemahan rupiah. Sebutnya, masalah utang yang terus mengalami kenaikan meski masih di ambang batas.

Kemudian, persoalan Pilpres yang kini berlanjut di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia mengatakan, sidang MK cukup panas sehingga membuat investor asing takut.

"Dalam sidang ini begitu terbuka, begitu panas, wajar lah investor asing ada ketakutan. Sehingga aliran modal asing pun terus mengalami penurunan," ungkapnya.

(acd/das)

Hide Ads