PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali melakukan buyback saham BRI (BBRI) sebagaimana keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan mengingat harga saham BRI (BBRI) terpantau masih mengalami koreksi signifikan dalam Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (13/3) lalu, BRI mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp 1,5 triliun. Adapun prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan buyback dilakukan untuk memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan yang jauh lebih baik dibandingkan apa yang dipersepsikan market.
Ia menambahkan kinerja BRI di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh tantangan tetap tumbuh positif. Tercatat, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian sebesar Rp 15,98 triiliun. Hal ia ia ungkapkan pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/4) lalu.
Selain itu, hingga akhir Maret 2024, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year. Dari penyaluran kredit tersebut, 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.
Menurutnya, penyaluran kredit yang tumbuh double digit ini turut berdampak terhadap peningkatan aset perseroan. Tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.
"BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%," jelas Sunarso dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).
"Dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati. BRI akan lebih fokus merespons tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K menyampaikan fokus manajemen saat ini memastikan perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang meskipun memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.
"Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi," pungkas Viviana.
Lihat juga Video 'IHSG Meningkat 70 Poin Jelang May Day!':
(ega/ega)