IHSG Bergerak di Zona Merah Seharian, Ditutup Lengser ke 7.117

IHSG Bergerak di Zona Merah Seharian, Ditutup Lengser ke 7.117

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2024 16:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan begitu cerah. IHSG dibuka dengan kokoh di zona hijau.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari ini bergerak di zona merah. IHSG lengser dari level 7.200, turun 116 poin (1,61%) ke 7.117.

Mengutip data RTI, Kamis (2/5/2024), IHSG hari ini bergerak di rentang 7.072-7.234. Sebanyak 187 saham naik, 405 turun, dan 178 stagnan.

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, IHSG dibuka di zona merah. IHSG turun 23 poin (0,37%) ke level 7.209.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG kembali terapresiasi sejalan dengan inflow investor asing senilai Rp 728,47 miliar (30/4). Selama dua hari beruntun IHSG menguat dengan total kenaikan +2,81%.

"Ekonomi Indonesia cukup resilient tercermin dari beberapa indikator, seperti tingkat inflasi dan konsumsi yang terjaga, ekspansifnya industri manufaktur, serta naiknya realisasi investasi memberikan optimisme pelaku pasar. Di sisi lain, dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) Edisi April 2024 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di level 5% pada 2024 dan naik ke level 5,1% di tahun 2025," tulis Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

Dari mancanegara, The Fed pada FOMC awal Mei 2024 kembali mempertahankan suku bunga dalam 6 pertemuan beruntun di level 5,25-5,5%. The Fed meyakini bahwa suku bunga saat ini merupakan tingkat tertinggi. Potensi pemangkasan suku bunga belum dapat dilakukan jika inflasi masih jauh dari target di level 2%.

Dari Asia, Indeks PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank pada April 2024 tercatat di level 49,6. Meskipun masih di level kontraksi, namun terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 48,2. Industri manufaktur Jepang yang berada pada zona kontraksi tersebut telah berlangsung selama 11 bulan beruntun.

Simak juga Video: Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads