Emiten Sandiaga Uno Blak-blakan Alasan Caplok Rumah Sakit Brawijaya

Emiten Sandiaga Uno Blak-blakan Alasan Caplok Rumah Sakit Brawijaya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 17 Mei 2024 05:59 WIB
Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan buka suara mengenai alasan perusahaan mengakuisisi Rumah Sakit Brawijaya.
Foto: detikcom/Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta -

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) baru saja mengakuisisi mayoritas saham Rumah Sakit Brawijaya. Akuisisi ini berlangsung pada kuartal I 2024.

"Seiring dengan fokus Saratoga untuk terus meningkatkan investasi kami di sektor healthcare, saya ingin menyampaikan bahwa pada kuartal I 2024 Saratoga mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Rumah Sakit Brawijaya," kata Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan, dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia menerangkan, saat ini Rumah Sakit Brawijaya memiliki dan mengoperasikan 5 rumah sakit dan 2 klinik. Meski demikian, pihaknya belum buka suara mengenai nilai saham yang dicaplok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jumlah saham dan nilai transaksi untuk saat ini kita belum bisa disclose, hanya kita bisa katakan ini jumlah saham mayoritas," ujarnya.

Imbuhnya, adapun target investasi perusahaan pada tahun ini sebesar US$ 100-150 juta. "Untuk target investasi per tahun kita masih tetap sama US$ 100-150 juta," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Devin mengatakan, pihaknya memiliki tujuan untuk meningkatkan kontribusi pada sektor non komoditas. Hal ini mengingat, harga komoditas tak bisa dikendalikan.

"Jadi tujuan kita itu adalah kita ingin meningkatkan kontribusi sektor-sektor non komoditas, sumber daya alam. Kenapa, karena sumber daya alam seperti sudah kita lihat di dalam 2-3 tahun sebelumnya, bahwa kadang-kadang manajemen sudah melakukan tindakan yang baik, produksi naik, efisiensi naik, tapi harga komoditas kita tidak bisa kontrol," katanya.

Dia mengatakan, itu adalah salah satu mandat dari pemegang saham. Adapun pemegang saham Saratoga antara lain Edwin Soeryadjaya sebesar 35,05%, Sandiaga Uno sebanyak 21,51%, PT Unitras Pertama 32,72%, dan publik 10,51%.

Menurutnya, pemegang saham ingin adanya diversifikasi terhadap sektor energi. Dia bilang, sektor healthcare atau kesehatan potensial. Apalagi, kata dia, Saratoga punya rekam jejak yang bagus karena pernah melakukan investasi di Primaya Hospital.

"Itulah salah satu mandat dari pemegang saham kami, ingin memiliki lagi satu buah platform yang bisa mendiversifikasi sumber-sumber nilai dari energi kami dan sektor itu adalah sektor yang menurut kami, yang paling potensial adalah sektor rumah sakit, healthcare," ujarnya.

Kembali, Devin enggan mengungkap berapa jumlah saham Rumah Sakit Brawijaya yang dikuasai perusahaan meski menjadi mayoritas, termasuk dana yang dikucurkan untuk mencaplok rumah sakit tersebut. Namun, ia menyebut ada beberapa pihak yang kini menjadi pemegang saham Rumah Sakit Brawijaya.

"(Pemegang sahamnya) Saratoga, partner Saratoga, dan family," ujarnya.

(acd/rrd)

Hide Ads