PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023. Perseron membukukan laba bersih tahun 2023 senilai Rp 2,01 triliun, tumbuh 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan laba ditopang kenaikan pendapatan usaha sebesar 11,2% menjadi Rp 8,6 triliun. Laba sebelum pajak, beban bunga, amortisasi dan depresiasi atau EBITDA juga meningkat 12,% menjadi Rp 6,9 triliun. Alhasil, EBITDA margin mencapai 80,5%," kata Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama MTEL di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
MTEL juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun atau Rp 17 per saham. Jumlah ini setara dengan 70% dari laba bersih 2023. Perseroan juga menyiapkan dividen spesial sebesar Rp 100,5 miliar atau setara 5% dari laba bersih. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan adalah sebesar 75% dari laba bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemegang saham juga menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp 462 miliar atau setara 23% dari laba bersih dan cadangan senilai Rp 40 miliar atau 2%. Pihak yang berhak menerima pembagian dividen tunai dan dividen spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 12 Juni 2024.
"Dividen tunai dan dividen spesial akan dibayarkan secara sekaligus kepada pemegang saham yang berhak selambat lambatnya pada 3 Juli 2024," tuturnya.
Dalam penetapan besaran dividen, kata dia, manajemen dan pemegang saham mempertimbangkan rencana ekspansi dan tantangan bisnis ke depan. Terutama terkait peran MTEL sebagai ujung tombak pemerintah dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
"Kami tidak sekedar menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas, juga berkontribusi dalam pemerataan akses telekomunikasi. Maka itu, kami mesti menyiapkan belanja modal yang cukup untuk mendukung agenda besar tersebut," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, MTEL melaporkan jumlah menara bertambah 7,3% menjadi 38.014 unit, sekaligus menjadikan perusahaan sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara. Sementara aset fiber optik berhasil diperpanjang sebanyak 95,4% menjadi 32.521 kilometer. Jumlah tenant bertumbuh 10,4% menjadi 57.409 penyewa.
(ily/hns)