PT Allo Bank Indonesia Tbk mencetak laba bersih setelah pajak (diaudit) meningkat 64% year-on-year dari Rp 270 miliar pada 2022 menjadi Rp 445 miliar pada 2023. Hal tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.
Pada Agenda pertama, pemegang saham Bank memberikan persetujuan dan mengesahkan Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, yang terdiri dari laporan pengurus, laporan keuangan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris Bank. Pemegang saham juga menyetujui untuk memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2023 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
Direktur Utama Allo Bank, melaporkan kepada pemegang saham bahwa sepanjang 2023, bank senantiasa memperkuat fondasi bisnis melalui berbagai kebijakan strategis yang tepat sasaran dalam rangka mencapai kinerja keuangan yang kuat dan sehat secara berkesinambungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Agenda kedua, Pemegang Saham menyetujui usulan Direksi dan Dewan Komisaris terkait penetapan laba bersih tahun 2023 dimana Rp. 6,1 juta disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan sisanya sebesar Rp. 444,6 miliar untuk dibukukan sebagai laba ditahan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2024).
Dalam Agenda ketiga, Direksi membagikan informasi kepada pemegang saham terkait Rencana Kerja dan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan Bank. Selama tahun 2024, Bank akan terus mendayagunakan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis ekosistem utama melalui penerapan model Open Banking untuk memperkaya dan meningkatkan nilai layanan finansial yang disediakan oleh Bank.
Dalam Agenda keempat, pemegang saham menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang akan melakukan audit terhadap keuangan Perseroan tahun buku 2024 dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit untuk mendapatkan auditor dengan kualitas dan harga terbaik.
Agenda berikutnya adalah pelaporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana Penawaran Umum Terbatas III (PUT III). Adapun dalam PUT III, Bank berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 4,8 triliun. Setelah selesainya PUT III, posisi ekuitas Bank terus meningkat menjadi Rp. 6,9 triliun pada akhir tahun 2023, yang menempatkan Allo Bank dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti ("KBMI") 2 dan menjadikannya salah satu bank umum berbasis digital dengan permodalan terbaik di Indonesia.
Dalam Agenda keenam, berkenaan dengan akan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham Bank memberikan persetujuan untuk mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank, yang berlaku efektif terhitung sejak saat RUPST ini ditutup sampai dengan RUPST yang akan diselenggarakan pada tahun 2027, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
"Sementara Agenda terakhir adalah terkait penetapan honorarium dan tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank, serta pembagian tugas dan wewenang Direksi," tutupnya.
(ada/ara)