Mengutip data RTI, Rabu (5/6/2024), IHSG dibuka menguat ke 7.099, namun tak lama berselang berbalik ke 7.071. Sebanyak 151 saham menguat, 210 melemah, dan 165 stagnan.
Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, IHSG pada perdagangan kemarin (4/6) kembali menguat 0,9%, ditutup pada level 7.099,3 (-2,4% YTD). Penguatan didorong oleh saham AMMN, TPIA, dan BREN,yang kemarin masing-masing menguat sebesar 9,0%, 4,4%, dan 3,8%.
Beberapa saham unggulan lainnya juga menguat, seperti TLKM sebesar 2,4%, serta BBCA dan BMRI, masing-masing sebesar 0,8%. Asing masih tetap mencatatkan arus modal keluar kemarin, kali ini sebesar Rp 45,6 miliar (outflows Rp 0,3 triliun MTD).
Sementara itu Rupiah menguat tipis, sebesar 0,1% namun masih sulit untuk mengalami apresiasi yang cukup signifikan, ditutup pada Rp 16.220 dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun melanjutkan penurunan secara gradual ke level 6,88%.
Indeks S&P500 dan Dow Jones pada penutupan kemarin ditutup menguat secara moderat, masing-masing sebesar 0,2% dan 0,4% ke level 5.291,3 (+10,9% YTD) dan 38.711,3 (+2,7% YTD). Sementara itu imbal hasil UST tenor 10 tahun melanjutkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir dan saat ini berada pada level 4,33%.
Pasar masih terus mengamati perkembangan data-data ekonomi AS yang akan memberikan petunjuk terkait dengan arah suku bunga ke depan. Pekan ini pasar akan menunggu data non-farm payroll (NFP) bulan Mei yang akan dirilis hari Jumat.
Pasar memperkirakan NFP naik pada Mei menjadi 185k dari 175K pada April. Pasar akan selalu bereaksi terhadap perkembangan data ekonomi AS yang dianggap menentukan arah suku bunga the Fed ke depan.
(ara/ara)